Pontianak, 5/12 (Antara) - Keluarga Theresia Linda Yayuk (23) TKI asal Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, yang diduga organ tubuh seperti lidahnya diambil, Kamis, melaporkan kematian korban yang dinilai tidak wajar ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Kalimantan Barat.

"Kedatangan kami disini bersama tokoh adat Dayak untuk meminta Komnas HAM Perwakilan Kalbar agar membantu kami dalam menelusuri penyebab kematian anak kami yang tidak wajar, serta ada dugaan pengambilan sejumlah organ tubuh anak kami yang telah meninggal itu," kata Damianus Pandi sepupu korban seusai melaporkan kasus dugaan pencurian organ tubuh itu ke Komnas HAM Perwakilan Kalbar, di Pontianak, Kamis.

Kedatangan sejumlah keluarga korban tersebut langsung disambut oleh Ketua Komnas HAM Perwakilan Kalbar Kasful Anwar dan sejumlah stafnya.

Damianus menjelaskan, pada saat sepupunya diantar ke kampung halamannya sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan ditemukan sejumlah organ tubuh korban yang hilang, seperti lidah, serta ada bekas jahitan di bagian dada dan leher.

"Hingga kini tidak ada keterangan resmi dari pemerintah Malaysia terkait penyebab meninggalnya sepupu saya yang sudah bekerja di sana selama empat tahun," ungkapnya.

Dia berharap, dengan munculnya kasus ini, perlakukan semena-mena kepada TKI yang bekerja di Malaysia tidak terulang kembali.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Perwakilan Kalbar Kasful Anwar menyatakan, pihaknya siap memberikan bantuan dalam menelusuri penyebab kematian Theresia Linda Yayuk yang dinilai tidak wajar dan ada dugaan pencurian organ tubuh korban itu.

"Kami akan mengirim surat secara resmi kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia, di Kuching terkait untuk meminta klarifikasi penyebab meninggalnya Theresia Linda Yayuk, serta meminta Kepolisian Daerah Kalbar untuk bekerja sama dengan Kepolisian Malaysia dalam mengusut penyebab kematian TKI tersebut," ujarnya.

Selain itu, menurut Kasful, Komnas HAM juga akan meminta penjelasan kepada Konsulat Malaysia yang berada di Pontianak, terkait kematian tidak wajar dan dugaan pencurian organ salah seorang TKI asal Sanggau itu.

"Kami ikut prihatin yang dialami oleh seorang TKI asal Sanggau yang dikirim oleh pihak rumah sakit Malaysia, dalam keadaan sudah ada jahitan, apalagi pihak rumah sakit juga tidak menginformasikan kejadian yang sebenarnya. Hasil otopsi korban meninggal diduga karena kebakaran, tetapi setelah di cek fisik tidak ada tanda-tanda bekas luka bakar di tubuh korban," ungkapnya.

Setelah melaporkan ke Komnas HAM Perwakilan Kalbar, keluarga korban kemudian mendatangi Konsulat Malaysia untuk meminta penjelasan terkait kematian dan dugaan pencurian organ tersebut.

***2***
(U.A057/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)

Pewarta: Andilala

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013