Rantau Prapat, 14/11 (Antarasumut) – Aktivitas penambangan pasir dan batu kerikil di Kelurahan Rantau Prapat, Kecamatan Rantau Utara terhenti akibat truk tidak bisa menjangkau sejumlah titik di lokasi galian C tersebut.

"Sejak badan Jalan Manaf Lubis di Lingkungan Sibuaya longsor beberapa bulan lalu, truk tidak bisa lagi melintasi wilayah itu," kata
Herwinsyah Munthe, penambang pasir di Sungai Bilah, Kelurahan Rantau Prapat, Kamis.

Menurutnya, saat ini terdapat 100 orang lebih terpaksa kehilangan pekerjaan akibat terhentinya aktivitas penambangan pasir dan kerikil di kawasan tersebut.

"Semua pasir dan kerikil yang kami kumpulkan selama ini tidak terjual, karena truk tidak bisa masuk ke sekitar pinggiran sungai," ujar Herwinyah yang didamping Umar.

Pada saat badan Jalan Manaf Lubis di Lingkungan Sibuaya belum mengalami longsor, para penambang maupun buruh bingkar muat bisa memasok sedikitnya 70 meter kubik pasir maupun kerikil dari lokasi tersebut.

Disebutkannya, sekitar 80 persen dari total kepala keluarga di lingkugan itu mengandalkan sumber mata pencarian dari menambang pasir.

Ketua DPRD Labuhan Batu, Hj Ellya Rosa Siregar mengaku sedang berupaya agar jalan longsor tersebut segera diperbaiki.
"Saya telah meninjau lokasi jalan yang longsoor itu dan akan mengusulkan kepada Bupati (Labuhan Batu) agar dapat dilakukan perbaikan," ujarnya.

Politisi Partai Golkar ini menyatakan yakin proyek perbaikan jalan longsor itu bakal terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu, sebab Labuhan Batu di bawah kepemimpinan Bupati Tigor Panusunan Siregar berkomitmen mewujudkan perubahan dalam rangka mewujudkan percepatan pembangunandi daerah iu. (JG)

Pewarta: Joko Gunawan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013