Labuhan Batu, 6/10 (Antarasumut) - Pagelaran 100 jenis permainan tradisional secara massal di Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu pada 13 Oktober 2013 direncanakan bakal tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kepala Dinas Pendidikan Labuhan Batu, Iskandar di Rantau Prapat, Minggu, mengatakan, sebanyak 1.000 orang pelajar akan tampil dalam pagelaran 100 jenis permainan tradisional yang khusus digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Labuhan Batu tahun 2013 tersebut.
"Para peserta permainan tradisional berasal dari sejumlah sekolah dan masing-masing sekolah menyiapkan satu jenis permainan yang diikuti 10 orang pelajar," ujarnya.
Menurut dia, pagelaran 100 jenis permainan tradisional secara massal tersebut juga bertujuan mensukseskan program pemerintah daerah setempat untuk menjadikan Labuhan Batu sebagai salah satu Kabupaten Layak Anak (KLA).
Disebutkannya, Labuhan Batu yang penduduknya terdiri dari beragam suku dan etnis memiliki banyak jenis permainan tradisional, tetapi dewasa ini diperkirakan hanya sebagian kecil generasi muda yang masih memainkannya.
Padahal, lanjut Iskandar, di balik atraksi dan dialog yang diperagakan dalam permainan tradisional itu sesungguhnya banyak tersirat nasihat dan berbagai makna yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti semangat kebersamaan, kekompakan serta kejujuran.
Oleh karena itu, lanjut dia, Bupati Labuhan Batu Tigor Panusunan Siregar akan terus berupaya menggali dan mensosialisasikan berbagai jenis permainan tradisional yang di masa lalu pernah berkembang di tengah masyarakat.
Permainan tradisional rakyat di Labuhan Batu, antara lain alip cendong, China buta, kuda tunggang, enggrang, sambar elang, gasing, keroncong, kuda lumping, si pucang, bata lion, guling ban sepeda, karet panah, tarik upeh dan alip jongkok.
Melalui upaya menggairahkan kembali permainan tradisional tersebut, kata dia, Bupati Labuhan Batu berharap semangat kebersamaan antarsesama warga yang selama ini berjalan baik dapat terus ditingkatkan.(TNA)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Kepala Dinas Pendidikan Labuhan Batu, Iskandar di Rantau Prapat, Minggu, mengatakan, sebanyak 1.000 orang pelajar akan tampil dalam pagelaran 100 jenis permainan tradisional yang khusus digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Labuhan Batu tahun 2013 tersebut.
"Para peserta permainan tradisional berasal dari sejumlah sekolah dan masing-masing sekolah menyiapkan satu jenis permainan yang diikuti 10 orang pelajar," ujarnya.
Menurut dia, pagelaran 100 jenis permainan tradisional secara massal tersebut juga bertujuan mensukseskan program pemerintah daerah setempat untuk menjadikan Labuhan Batu sebagai salah satu Kabupaten Layak Anak (KLA).
Disebutkannya, Labuhan Batu yang penduduknya terdiri dari beragam suku dan etnis memiliki banyak jenis permainan tradisional, tetapi dewasa ini diperkirakan hanya sebagian kecil generasi muda yang masih memainkannya.
Padahal, lanjut Iskandar, di balik atraksi dan dialog yang diperagakan dalam permainan tradisional itu sesungguhnya banyak tersirat nasihat dan berbagai makna yang penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti semangat kebersamaan, kekompakan serta kejujuran.
Oleh karena itu, lanjut dia, Bupati Labuhan Batu Tigor Panusunan Siregar akan terus berupaya menggali dan mensosialisasikan berbagai jenis permainan tradisional yang di masa lalu pernah berkembang di tengah masyarakat.
Permainan tradisional rakyat di Labuhan Batu, antara lain alip cendong, China buta, kuda tunggang, enggrang, sambar elang, gasing, keroncong, kuda lumping, si pucang, bata lion, guling ban sepeda, karet panah, tarik upeh dan alip jongkok.
Melalui upaya menggairahkan kembali permainan tradisional tersebut, kata dia, Bupati Labuhan Batu berharap semangat kebersamaan antarsesama warga yang selama ini berjalan baik dapat terus ditingkatkan.(TNA)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013