Jakarta, 18/9 (Antara) - Mantan Ketua Umum KONI Pusat Wismoyo Arismunandar secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan keberadaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

"Aku tidak pernah setuju ada KOI," kata Wismoyo dalam pengarahannya pada pembukaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi KONI 2013 di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, untuk kemajuan dan kesuksesan olahraga di Indonesia tidak bisa ada dua pembina olahraga, yang justru akan menjadi potensi perpecahan.

"Rohnya adalah Bhineka Tunggal Ika, semua harus bersatu, kalau tidak maka hancurlah bangsa ini, dan persatuan adalah di atas segalanya" tambahnya.

Mantan Ketua Umum KONI di era 90-an itu mengingatkan bahwa olahraga sebetulnya merupakan ajang pemersatu bangsa.

Diceritakannya bagaimana dulu diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama 1948 yang bertujuan untuk membentuk persatuan bangsa.

"Kita ada potensi dipecah belah, PON pertama itu merupakan cikal bakal persatuan, dan olahraga sebagai alat pemersatu," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa KONI ini adalah organisasi untuk mendukung persatuan, tujuan mempersatukan bangsa.

Rakorsultasi yang dibuka oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman pada Selasa (17/9) itu, diikuti seluruh jajaran pengurus KONI Pusat, 33 KONI Provinsi serta 16 Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) induk cabang olahraga.

Dalam Rakorsultasi itu Kelompok Kerja (Pokja) yang menangani tindaklanjut hasil rapat Anggota dan Musornas tahun 2013 di Bandung lalu, akan menyampaikan perkembangan terakhir hasil kerja mereka kepada para peserta rakorsultasi. (A020)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013