Medan, 12/9 (Antara) - Kader Partai Bulan Bintang diingatkan untuk tidak terlalu mempercayai hasil survei yang menyebutkan keunggulan partai politik atau tokoh tertentu dalam Pemilihan Umum 2014.
"Hasil survei itu tidak ada yang gratis," kata Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra di Medan, Kamis.
Imbauan itu disampaikannya dalam silaturahim dan pembekalan caleg PBB se-Sumatera Utara dengan tema 'Bangkit, Bersatu, dan Menang Pemilu 2014'.
Menurut Yusril, kader dan pengurus PBB tidak boleh merasa frustasi atai berkecil dengan hasil survei yang banyak dilansir berbagai media tersebut.
Dari pengalaman dan pemantauan selama ini, hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga tersebut sering tidak sesuai dengan hasil di lapangan.
Ia mencontohkan hasil survei dalam pilkada DKI Jakarta yang mengunggulkan Fauzi Bowo sebagai calon petahana.
"Buktinya, yang menang justru Jokowi (Joko Widodo),"
Demikian juga dengan hasil survei pilkada di Jawa Timur yang tidak mengungguli pasangan Soekarwo dan Syaefullah Yusuf.
"Kenyataannya, justru Soekarwo yang menang," kata mantan Menteri Hukum dan HAM itu.
Tidak jarang, hasil survei tersebut justru sesuai "pesanan" pihak tertentu yang mengeluarkan dana bagi lembaga yang melakukan penelitian di lapangan. "Jadi, untuk apa kita menipu diri diri sendiri," kata Yusril. ***1***
Masduki Attamami
(T.I023/B/M. Attamami/M. Attamami)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Hasil survei itu tidak ada yang gratis," kata Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra di Medan, Kamis.
Imbauan itu disampaikannya dalam silaturahim dan pembekalan caleg PBB se-Sumatera Utara dengan tema 'Bangkit, Bersatu, dan Menang Pemilu 2014'.
Menurut Yusril, kader dan pengurus PBB tidak boleh merasa frustasi atai berkecil dengan hasil survei yang banyak dilansir berbagai media tersebut.
Dari pengalaman dan pemantauan selama ini, hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga tersebut sering tidak sesuai dengan hasil di lapangan.
Ia mencontohkan hasil survei dalam pilkada DKI Jakarta yang mengunggulkan Fauzi Bowo sebagai calon petahana.
"Buktinya, yang menang justru Jokowi (Joko Widodo),"
Demikian juga dengan hasil survei pilkada di Jawa Timur yang tidak mengungguli pasangan Soekarwo dan Syaefullah Yusuf.
"Kenyataannya, justru Soekarwo yang menang," kata mantan Menteri Hukum dan HAM itu.
Tidak jarang, hasil survei tersebut justru sesuai "pesanan" pihak tertentu yang mengeluarkan dana bagi lembaga yang melakukan penelitian di lapangan. "Jadi, untuk apa kita menipu diri diri sendiri," kata Yusril. ***1***
Masduki Attamami
(T.I023/B/M. Attamami/M. Attamami)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013