Medan, 27/8 (Antara) - Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat Onang Sunaryono mengatakan wayang yang telah mendapat pengakuan UNESCO bukan lagi hanya milik orang Jawa, melainkan sudah menjadi milik semua bangsa.

"Artinya, wayang harus dilestarikan karena sudah termasuk warisan budaya dunia. Meskipun wayang tumbuh dan berkembang di kultur tradisi masyarakat Jawa, bukan berarti suku atau negara lain bersikap acuh," katanya di Medan Selasa.

Ia mengatakan, dengan diakuinya wayang di lembaga dunia, semua manusia yang berbudaya punya kewajiban untuk melestarikan wayang, termasuk para generasi muda bangsa ini.

"Wayang menjadi kesenian yang menguniversal sejak diakui oleh UNESCO," katanya.

Untuk itulah, Onang mengatakan bahwa wayang perlu kembali diperkenalkan kepada generasi muda, tanpa memandang adat dan sukunya, sehingga dengan demikian rasa cinta terhadap kesenian tradisional ini akan makin tinggi.

"Itu mengapa acara ini kami gelar di Sumatera Utara, di samping suku Jawa memang sangat kuat mengakar, komunitas-komunitas wayang juga masih banyak yang eksis di provinsi ini meskipun sedikit mengalami kemunduran. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangatnya terus menyala," katanya.

Berdasarkan data Pepadi Sumut, jumlah dalang di Sumatera Utara mencapai 28 orang, sebagian di antaranya banyak yang sudah berusia sepuh sehingga generasi muda sangat perlu untuk dirangkul.

Sementara itu, seniman Kota Medan Triwahjuono, S.Sn. mengatakan bahwa minat untuk belajar seni wayang sedikit mengalami kemunduran karena berdasar pengalamannya ketika membuka sekolah karawitan dan dalang secara gratis tidak ada yang mendaftar.

"Memang sangat memprihatinkan. Namun, bukan berarti kita harus berdiam diri. Ini menjadi tugas kita bersama, bagaimana minat generasi muda untuk belajar dalang dapat ditumbuhkan kembali," katanya.

***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.KR-JRD/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013