Medan, 12/6 (Antara) - Kondisi Situs Benteng Putri Hijau di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara semakin memprihatinkan akibat terdesak okeh pembangunan perumahan.

"Selasa lalu kami melakukan peninjauan dan menjelajahi Situs Benteng Putri Hijau itu dan ternyata kondisinya sudah sangat memprihatinkan," kata Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr.phil. Ichwan Azhari di Medan, Rabu.

Dari peninjauan yang dilakukan, kata dia, sisi sebelah tenggara pemandian Putri Hijau telah dibangun rumah yang jaraknya sangat dekat dengan benteng, demikian pula di lokasi itu akan segera dibangun perumahan yang tampak dari adanya tiang listrik berdiri di lokasi tersebut.

"Hal serupa juga terlihat di dusun 11 desa Delitua dimana pembangunan perumahan terus merusak kondisi situs Benteng Putri Hijau," katanya.

Ia mengatakan saat ini kondisi Benteng Putri Hijau dalam kondisi pembiaran, karena rumput tumbuh dengan tinggi.

Melihat kondisi ini Ichwan Azhari mengatakan bahwa tampaknya Pemkab Deli Serdang belum merealisasikan rekomendasi penelitian tahun 2009 yang berisi tiga poin, yakni menetapkan Benteng Putri Hijau sebagai cagar budaya, membebaskan lahan di beberapa sektor situs Benteng Putri Hijau dan merestorasi kawasan cagst budaya itu.

Sejarawan Unimed lainnya Erond Damanik Msi mengatakan maksud kunjungan tersebut adalah untuk melihat kondisi terkini Benteng Putri Hijau sekaligus untuk melakukan pemutakhiran data-data terkait kondisi cagar budaya itu.

Selesai menjajaki Benteng Putri Hijau, kunjungan tim sejarawan dilanjutkan ke Kota Rentang, Hamparan Perak untuk melihat artifak sejarah berupa nisan-nisan islam abad 14-16 M.

Kondisi yang sama terlihat di situs sejarah Islam di Pantai Timur Sumatera Utara itu dimana nisan-nisan Islam banyak yang sudah tidak pada tempatnya lagi karena dianggap mengganggu lahan pertanian.

"Keadaan ini sangat memprihatinkan karena dikhawatirkan dapat menghilangkan jejak sejarah Islam di Pantai Timur Sumatera," katanya.

***4***
Zita Meirina
(T.KR-JRD/C/Z. Meirina/Z. Meirina)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013