Medan, 28/5 (Antara)- Stan Papua menjadi "primadona" pengunjung di Pekan Informasi Nasional (PIN) yang dipusatkan di Medan 24-28 Mei 2013.

Hingga akhir pameran PIN, Rabu (28/5) sore, pengunjung masih terus mendatangi stan Papua itu baik untuk membeli berbagai hasil kerajinan hingga obat tradisonal seperti madu, buah merah dan sarang semut ataupun hanya sekadar "cuci mata" di stan itu.

Jumlah pengunjung yang banyak di stan Papua itu memang sudah terlihat sejak awal pameran bahkan sebelum resmi dibukapun, stan provinsii itu sudah banyak dikunjungi.

Keramahtamahan penjaga stan dan ditambah menggunakan pakaian dan atribut khas daerah, gerai Papua itu semakin menarik minat pengunjung termasuk mendokumentasikannya.

"Kami senang dapat sambutan hangat dari warga Medan dan apalagi produk kami sebagain besar terjual," kata Kasub Kesejahteraan Bagian Pelayanan Informasi, Humas dan Protokol Provinsi Papua, Taffyan. R.M.

Dia juga menyebutkan, Sari Buah Merah dan Madu yang dijual seharga Rp150.000 per kemasan dan Sarang Semut mulai Rp25.000 per keping diminati banyak pengujung.

"Puluhan botol sari Buah Merah dan Sarang Semut habis terjual. Sayang kami tidak bisa bawa lebih banyak karena khawatir kena biaya kelebihan bawaaan barang di pesawat," katanya.

Dia tidak bisa menyebutkan berapa total omset selama PIN dengan alasan belum dihitung secara menyeluruh.

"Kami senang ikut PIN karena bisa sekalian mengenalkan produk Papua mulai lukisan dari kulit kayu, baju batik, tas ayaman kulit kayu, bunga dari sagu hingga aksesoris wanita dari akar dan batang bunga anggrek.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Jumsadi Damanik, menyebutkan, PIN bukan hanya memperkenalkan teknologi informasi kepada masyarakat, tetapi memang sekalian memperkenalkan produk unggulan atau kinerja setiap kementerian/dinas.

"Penggunaan teknologi informasi diharapkan semakin memperkenalkan suatu daerah, kinerja pemerintah hingga promosi dan penjualan produk UMKM atau pariwisata. Karena itu pemerintah terus secara rutin tiap tahun menggelar PIN dan dilakukan secara bergantian di setiap provinsi," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013