Jakarta, 3/5 (Antara) - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji telah dieksekusi oleh kejaksaan dan selanjutnya dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II A Cibinong.

"Proses eksekusi dilakukan pada Kamis malam (2/5) sekitar pukul 23.10 WIB yang dilaksanakan oleh empat orang dalam suasana kondusif," kata Jaksa Agung Basrief Arief di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya pada Kamis (2/50 sore sekitar pukul 14.30 WIB, Basrief menerima kedatangan tamu bernama Untung Sunaryo yang mengaku sebagai penasihat hukum keluarga Susno.

"Untung menyampaikan bahwa Pak Susno bersedia melaksanakan eksekusi hanya oleh eksekutor yang ditunjuk langsung oleh Jaksa Agung, tentu saya menyambut baik yang disampaikan hal tersebut," kata Basrief.

Jaksa Agung akhirnya menunjuk Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta dan plh Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan (Jaksel) kepada kedua pejabat tersebut disampaikan rencana eksekusi tersebut.

"Tidak ada satu pun yang tahu dan mereka dipersilahkan mengambil jaksa eksekutor dan jumlahnya tidak lebih dari empat orang dan langsung dibawa ke Lapas Kelas II A Cibinong, sesuai permintaan Pak Susno terdahulu," kata Basrief.

Sebelumnya, Kejagung menyatakan Susno Duadji sudah dimasukkan ke DPO setelah kegagalan upaya eksekusi pada pekan lalu di Bandung. Penetapan DPO itu, berdasarkan surat Kejari Jaksel No.B-1618/0.14/Ft/04/2013 tanggal 26 April 2013 dan Kejati DKI Jakarta No B.580/0.1/Fuh.1/04/2013 tanggal 26 April 2013.

Surat tersebut perihal bantuan pencarian atau menghadirkan secara paksa Susno Duadji. Surat tersebut dikirim secara berjenjang dari Kejari Jaksel ke Polres Metro Jaksel, Kejati DKI ke Polda Metro Jaya, kemudian dari Kejagung RI ke Mabes Polri, dan diedarkan ke seluruh kejaksaan di Indonesia.

Sebelumnya, jaksa eksekutor mendatangi rumah Susno Duadji di Kompleks Jalan Pakar Raya Nomor 6 Kelurahan Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, sejak Rabu (24/4) pagi.

Setelah melalui proses yang alot, eksekusi itu gagal karena Susno meminta perlindungan ke Polda Jabar.

Dalam putusan dengan Nomor Perkara 899 K/PID.SUS/2012 tertanggal 22 November 2012, MA menguatkan putusan PN Jaksel dan PT DKI Jakarta, bahwa Susno terbukti bersalah dalam pidana korupsi penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari dan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008.

Susno diganjar hukuman tiga tahun enam bulan penjara. Ia terbukti menyalahgunakan wewenang saat menjabat Kabareskrim, ketika menangani kasus Arowana dengan menerima hadiah Rp500 juta untuk mempercepat penyidikan kasus itu.(S035)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013