Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meneruskan program pemberian obat cacing massal untuk pencegahan penularan penyakit kaki gajah atau filariasis meskipun Yogyakarta bukan daerah endemik penyakit tersebut.

“Kegiatan ini harus dilakukan secara terus menerus selama lima tahun. Tahun ini merupakan tahun keempat sejak dilakukan pertama kali pada 2016,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu di Yogyakarta, Senin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sasaran utama dari program pemberian obat pencegahan massal tersebut adalah anak usia satu tahun hingga 12 tahun, sehingga di Kota Yogyakarta pemberian obat cacing akan dilakukan mulai dari PAUD, TK hingga SD.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terdapat sebanyak 282 PAUD dan TK serta 178 SD. Selain itu, pemberian obat cacing massal juga akan dilakukan di posyandu.

Kasus kaki gajah berpotensi terjadi di wilayah dengan kondisi lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya sehingga penerapan pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci pencegahan penularan penyakit tersebut.

Kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit tersebut bersifat menahun dan bisa menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh jika tidak diobati. Pembengkakan bisa terjadi di kaki, lengan hingga alat kelamin. “Meski tidak menyebabkan kematian, tetapi bisa mengganggu aktivitas,” katanya.

Endang menyebut, program pemberian obat pencegahan secara massal tersebut juga menjadi bagian untuk perbaikan dan peningkatan kualitas kesehatan serta tumbuh kembang anak termasuk mencegah stunting.

“Karena Yogyakarta bukan daerah yang ditetapkan sebagai lokus untuk penanganan stunting, maka obat hanya diberikan sekali setahun. Tetapi untuk daerah yang menjadi fokus penanganan stunting, pemberian obat dilakukan dua kali setahun,” katanya.

Selain bisa menyebabkan kaki gajah, lanjut dia, cacing juga bisa menyebabkan berbagai penyakit lain seperti anemia yang kemudian bisa menyebabkan anak tumbuh dalam kondisi kurang gizi atau bahkan gizi buruk. “Kondisi gizi kurang dan buruk ini yang kemudian bisa menyebabkan stunting,” katanya.

Selain obat cacing, peningkatan kualitas kesehatan balita juga dilakukan dengan cara pemberian imunisasi kepada anak, yaitu imunisasi campak untuk siswa kelas 1 SD dan DT untuk siswa kelas 5 SD. “Imunisasi akan dilakukan pada Agustus dan September,” katanya yang menyebut program tersebut juga dilakukan secara rutin per tahun.

Baca juga: Ribuan obat kaki gajah dan cacing siap dibagikan di Bangka

Baca juga: Memberantas penyakit kaki gajah


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019