Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) memecahkan rekor Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) dalam ajang tarik tambang antar aparatur sipil negara (ASN) yang diikuti sebanyak 1.200 peserta.

"Pemecahan rekor MURI ini merupakan kegiatan tiap tahun Kementerian Dalam Negeri dan BNPP untuk menyemarakkan kegiatan HUT RI ke-74," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) RI Hadi Prabowo di sela-sela acara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Lomba tarik tambang ini berkategori regu campuran dan terdapat 200 regu yang bertanding. Tiap regunya terdiri dari enam orang: empat orang laki laki dan dua perempuan yang diikuti oleh seluruh komponen yang ada di Kemendagri dan BNPP.

Baca juga: Anies ikut lomba tarik tambang di sekitar rumahnya

Menurut Hadi, tarik tambang dipilih karena cabang perlombaan tersebut belum pernah dibuat dan dipecahkan di MURI sebelumnya oleh pihak lain.

"Ya kita kan upaya ya, kita lihat ternyata belum ada yang mecah rekor MURI tarik tambang, ya kita adakan," jelasnya.

Selain tarik tambang, Kemendagri bersama BNPP juga turut memecahkan rekor di ajang perlombaan yang lain, yaitu lomba balap kelereng eksekutif yang diikuti Eselon I dan II dari Kemendagri dan BNPP.



"Termasuk balap kelereng eksekutif, itu juga belum ada di MURI, sehingga kita lakukan kegiatan ini daripada kegiatan yang sudah dilakukan lainnya. Nah ini (tarik tambang dan balap kelereng eksekutif) belum ada, oleh karena itu kita adakan," ujar Hadi.

Selain untuk memeriahkan bulan kemerdekaan Indonesia, Hadi mengatakan dengan diadakannya lomba dan pemecahan rekor MURI oleh para ASN ini dapat mendorong ASN untuk membentuk jiwa nasionalisme, pancasilais, disiplin, dan berintegritas.

"Harapannya kepada seluruh ASN untuk memantapkan jati diri bahwa dia adalah pelayan negara, pelayan masyarakat, dan tentunya di dalam hati membentuk jiwa nasionalisme, pancasilais, dan juga integritas dan disiplin," pungkasnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019