Pemantauan tim rukyat di salah satu titik hilal sudah nampak di atas ufuk setinggi 2 derajat 4 menit hingga 3 derajat 27 menit. Ketinggian hilal yang mencapai dua derajat atau lebih memenuhi kriteria bulan baru terlihat.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Muhammadiyah Amin mengatakan bulan baru (hilal) 1 Zulhijah 1440 Hijriyah/2019 Masehi terpantau di 10 titik di Indonesia.

"Rukyatul hilal dilakukan di 92 titik. Berdasarkan laporan dari daerah yang menyaksikan hilal dan disumpah pengadilan ada 10 titik yang melihat hilal," kata Amin dalam jumpa pers Sidang Isbat (penetapan) awal Zulhijah 1440 Hijriyah di Jakarta, Kamis (1/8).

Dia mengatakan berdasarkan pemantauan tim rukyat di salah satu titik hilal sudah nampak di atas ufuk setinggi 2 derajat 4 menit hingga 3 derajat 27 menit. Ketinggian hilal yang mencapai dua derajat atau lebih memenuhi kriteria bulan baru terlihat.

Baca juga: Kemenag tetapkan Idul Adha jatuh pada 11 Agustus

Jika hilal terlihat, kata dia, maka bulan Zulkaidah menjadi 29 hari sehingga pada 1 Agustus petang hingga 2 Agustus petang masuk 1 Zulhijah.

Amin mengatakan dengan penetapan 1 Zulhijjah 1440 Hijriah pada Jumat (2/8) maka Hari Raya Idul Adha pada 10 Zulhijjah 1440 Hijiriah akan bersamaan pada Minggu (11/8) di Indonesia.

Adapun pergantian hari dalam kalender Islam berbeda dengan penanggalan Masehi. Kalender Hijriyah dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan). Pergantian hari dan tanggal penanggalan Islam dimulai dari petang atau saat matahari tenggelam.

Hal itu berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan penghitungan revolusi bumi terhadao matahari. Pergantian hari dalam kalender Masehi yaitu pada saat tengah malam pukul 24.00.

Baca juga: Sidang Isbat awal Zulhijah 1440 Hijriah digelar 1 Agustus

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019