Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan calon menteri kabinet pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua seluruhnya harus profesional, tapi latar belakangnya dari karir, praktisi, akademisi, maupun partai politik.

"Profesional itu ahli dan menguasai bidangnya. Karena menteri akan memimpin kementerian yang memiliki struktur dan hirarki di seluruh daerah di Indonesia," kata Abdul Kadir Karding, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Baca juga: PKB: usulan nama calon menteri diserahkan pada pilihan Jokowi

Baca juga: Partai pengusung Jokowi-Ma'ruf realistis sodorkan nama calon menteri

Baca juga: Yang berpotensi menjadi calon menteri Jokowi


Menurut Karding, seluruh menteri harus memiliki kriteria profesional, baik karir, praktisi, akademisi, maupun dari partai politik. "Elite partai politik juga banyak yang profesional," katanya.

Mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menambahkan, kalau seseorang tidak profesional, dia tidak ahli di bidangnya, tidak memiliki indikator dalam bekerjanya, sehingga kerjanya menjadi tidak fokus.

"Figur yang tidak profesional juga tidak memiliki jiwa kepemimpinan. Bisa berbahaya kalau kementerian dipimpin oleh orang yang tidak ahli dan tidak memiliki jiwa kepemimpinan," katanya.

Karding menambahkan, bahwa syarat profesional itu hanya wacana, tapi keputusannya ada pada presiden terpilih Joko Widodo. "Penentuan menteri kabinet, siapa yang dipilih dan tidak dipilih, adalah hak prerogatif presiden," katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI itu juga mengingatkan, pada saat pembubaran TKN, Presiden Joko Widodo mengatakan, agar partai-partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) mengusulkan nama-nama calon menteri. "Usulan yang lebih banyak akan lebih baik, karena akan banyak pilihan," kata Karding menirukan pernyataan Joko Widodo.

Menurut Karding, dengan pernyataan tersebut, menunjukkan penetapan menteri kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden. "Pak Jokowi juga mengatakan, bahwa calon menteri yang diusulkan hendaknya ahli di bidangnya, memiliki jiwa pemimpin, dan memiliki kemampuan mengeksekusi," katanya.

Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo juga menginginkan, agar calon menteri dapat bekerja cepat, cermat, serta bekerja keras, karena Joko Widodo sendiri seorang pekerja keras. "Jadi calon menteri tidak bisa hanya bekerja dengan santai-santai," katanya.
 
Baca juga: Basarah: Calon menteri asal PDIP kewenangan Megawati

Baca juga: PKB berharap kadernya duduki kursi menteri di tiga kementerian

Baca juga: PDIP: Tidak salah PKB-NasDem minta 10-11 menteri





 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019