Mentok, Babel (ANTARA) - Tim gabungan yang melakukan pencarian korban kecelakaan tambang di Bukit Panjang, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menemukan satu korban yang tertimbun tanah longsor.

"Evakuasi korban yang dilakukan sejak Selasa (30/7) sore hingga siang ini baru menemukan satu korban atas nama Juhendri dalam keadaan meninggal dunia. Kami masih melakukan pencarian satu orang lagi," kata Kapolsek Simpangteritip Iptu Astrian Tomi saat dihubungi dari Mentok, Rabu.

Pencarian terhadap korban tersebut melibatkan puluhan personel dari Kepolisian, Basarnas, TNI dibantu warga sekitar lokasi dengan menggunakan alat berat.

Peristiwa tanah longsor yang terjadi di lokasi penambangan, terjadi pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB mengakibatkan dua orang tertimbun tanah karena tidak sempat menyelamatkan diri saat mencari batu timah di lokasi itu.

Di lokasi penambangan Bukit Panjang, para penambang batu mengandung timah melakukan penambangan dengan pola tradisional, menggunakan cangkul, sekop, linggis untuk membuat lubang menyerupai sumur dengan diameter rata-rata 75 centimeter dan kedalaman mencapai lebih dari 20 meter.

Menurut informasi yang dihimpun, dua orang korban tersebut masuk ke dalam lubang tambang dan tertimbun tanah saat peristiwa tanah longsor terjadi.

Dua orang korban, masing-masing Juhendri bin Muisman (33) dan Andi bin Semin (30) keduanya warga Desa Mayang, Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat.

Korban Juhendri ditemukan tim gabungan pada Rabu (31/7) sekitar pukul 03.30 WIB di kedalaman 15 meter.*

Baca juga: Penambang ilegal di kawasan Pungguk Bangka Tengah masih "membandel"

Baca juga: Timgab tertibkan tambang timah Bangka Tengah dan Pangkalpinang

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019