Mukomuko (ANTARA) - Warga Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menemukan sesosok mayat pria di bawah pondok dekat lahan persawahan milik warga Desa Lubuk Bangko, Selasa sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Mayat pria ini diketahui bernama Bujang Keri (46), warga Desa Lubuk Bangko.

Bujang Keri yang sehari-hari bekerja sebagai masyarakat petani di wilayah ini, ditemukan oleh warga setempat di bawah pondok milik Rizal, di lokasi persawahan warga Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya.


Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Yayat Ruhiyat diwakili Wakapolres Kompol Tigor Lubis menyebutkan dua orang warga yang menemukan mayat pria ini, yakni Mansuri (32) dan Ahmad Bustari, warga Desa Pondok Baru.

Ia menyebutkan, pada saat mayat pria tersebut ditemukan dalam keadaan telentang dengan posisi kaki bersila dan menggunakan celana pendek warna merah dan baju kemeja kotak-kotak.
Baca juga: Warga Mukomuko temukan mayat di pantai

Adapun kronologis kejadian penemuan mayat tersebut, saat saksi mencium bau menyengat dari kejauhan dan setelah dicari ternyata bau busuk tersebut berasal dari arah pondok dan setelah didekati ternyata sesosok tubuh manusia yang tergeletak.

Selanjutnya, saksi memberitahukan penemuan ini kepada warga masyarakat di wilayah ini lalu melaporkan penemuan mayat pria ini kepada pihak Kepolisian Sektor Kecamatan Teras Terunjam.

Ia menyatakan, tindakan yang dilakukan oleh kepolisian sektor setempat yakni mendatangi tempat kejadian, berkoordinasi dengan tim medis di Puskesmas Kecamatan Selagan Raya.

Kemudian meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di tempat kejadian peristiwa penemuan mayat pria tersebut, mencari barang bukti di sekitar TKP dan mengambil dokumentasi.

Ia menyatakan, pihak kepolisian setempat sudah mencoba menawarkan kepada pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap mayat pria ini, namun pihak keluarga menolak dengan alasan keluarga sudah merelakan kepergian korban dan kejadian itu mereka anggap sebagai musibah.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019