Jakarta (ANTARA) - Organisasi penggiat antinarkotika Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) menyebutkan porsi pemberitaan artis-artis yang terjerat narkoba cukup berlebihan.

"Inilah yang berulang kali saya bilang, bukan tidak boleh memberitakan kalau artis tertangkap, melainkan yang menjadi heboh itu hanya soal penangkapan atau berita sampingannya saja, sementara berita edukasi masih minim terkesan kurang diminati," kata Ketua Umum GMDM Jefri Tommy Tambayong di Jakarta, Kamis.

Pemberitaan soal kasus narkoba, menurut Jefri, seharusnya lebih seimbang, bahkan sebaiknya memberikan proporsi lebih untuk berita edukasi informasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Baca juga: Noda narkoba dalam torehan tawa Srimulat

Kalau berita penangkapan artis terjerat narkoba dibesar-besarkan, dikhawatirkan dampaknya malah seperti pisau bermata dua.

"Satu sisi mungkin membuat orang jera. Akan tetapi, sisi lain bisa saja menimbulkan rasa penasaran masyarakat, mangapa artis banyak yang pakai? Kalau seperti ini, 'kan dampak buruknya yang lebih besar," katanya.

Baru-baru dunia hiburan di Tanah Air digemparkan oleh tertangkapnya komedian Nunung dan aktor muda Jefri Nichol karena terjerat kasus narkoba.

Baca juga: BNNP DKI sanggah alasan Jefri Nichol pakai ganja agar mudah tidur

Nunung ditangkap dengan barang bukti sabu-sabu seberat 0,36 gram, sedangkan Jefri Nichol dengan barang bukti ganja seberat 6,01 gram.

Sejak awal 2019, polisi telah menetapkan sejumlah artis Indonesia terkait dengan kasus penyalahgunaan narkoba, seperti Yanto Sari, Reva Alexa, dan Jupiter Fortissimo, Sandy Tumiwa, vokalis band Zivilia, Zulkifli.

Baca juga: Zul "Zivilia" belum dikunjungi keluarga selama di rutan Polda

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019