Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, AL Laysendri mengharapkan setiap pemerintah daerah yang ada di provinsi itu untuk bisa melakukan percepatan pembangunan ekonomi serta dukungan ketersediaan pangan daerah, dengan memaksimalkan potensi pertanian dan perkebunan di setiap desa.

"Sumber produksi khususnya di pedesaan perlu menjadi perhatian dalam upaya untuk mewujudkan Desa Mandiri Pangan yang disertai peningkatan kesejahteraan masyarakatnya," kata Laysendri di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, usaha pengembangan jagung, ternak dan ikan merupakan komoditas yang saling mendukung, karena jagung sebagal pakan ternak (ayam) sedangkan kotorannya digunakan sebagai pupuk tanaman jagung, demikian juga dengan usaha perikanan terutama tambak atau budidaya inl merupakan usaha masyarakat yang dapat dikerjakan skala rumah tangga dan dapat menambah penghasilan bagi masyarakat pedesaan.

Sebagai contoh, katanya, Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten yang berdampingan dengan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Pontianak). Posisi yang demikian sangat starategi dalam upaya untuk memasarkan produk-produk khususnya disektor pertanian.

Kondisi ini dapat dilihat dari produk pangan seperti beras, ternak dan perikanan dan umumnya sebagian besar dipasarkan di kota Pontianak. Dengan demikian peluang pengembangan komoditi salah satunya seperti komoditi jagung yang merupakan komoditas unggulan daerah.

Sementara ini jagung merupakan bahan pakan ternak (ayam), dimana untuk memenuhi kebutuhan pangan Provinsi Kalimantan Barat masih mengimpor dari Jawa, sehingga untuk pengembangan masih perlu ditingkatkan.

"Produksi jagung Kalimantan Barat tahun 2017 sebesar 151.550 ton, demikikian juga dengan temak ayam pada tahun yang sama sebanyak 63.362.547 ekor sedangkan untuk produksi perikanan tangkap serta budidaya sebanyak 240.288 ton dan 67,696 nya merupakan produksi dari perikanan tangkap," katanya.

Khusus untuk kabupaten Kubu Raya yang merupakan kabupaten penyangga untuk untuk mendukung ketersediaan pangan khususnya di kota Pontianak.

"Potensi produksi jagung di Kubu Raya sebanyak 6.610 ton, sedangkan untuk ternak ayamnya sebanyak 15.445.601 ekor serta produksi perikanan tangkap dan budidayanya sebanyak 22.147 ton dan 87.6 persennya merupakan produksi perikanan tangkap," kata Laysendri.

Dengan pengolahan lahan pertanian yang optimal, menurutnya potensi tersebut bisa terus dikembangkan, dan ini sangat penting untuk mencapai target ketahanan pangan daerah di Kalbar dan Kubu Raya khususnya.

Mantan Sekda Kabupaten Sanggau ini menambahkan, Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 14,7 juta hektar atau satu kali Pulau Jawa ditambah Pulau Bali mempunyai kawasan hutan kurang lebih 8,4 juta hektar dan kawasan non hutan seluas kurang lebih 6 juta hektar, merupakan provinsi terluas di Indonesia setelah Papau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, yaitu potensi di bidang kehutanan, pertambangan dan perkebunan.

"Dibalik potensi yang besar tersebut kita dihadapkan juga pada tantangan pengelolaan yang bijak sehingga menuntut kesungguhan dan kebersamaan antar para pihak yang terkait untuk bersama sama mencari dan menerapkan cara yang benar, cepat dan tepat," katanya.*

Baca juga: Distan Kalbar prioritaskan pengembangan komoditas ekspor pertanian

Baca juga: Badan Karantina Pertanian dorong nilai tambah ekspor pertanian Kalbar

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019