Palu (ANTARA) - Dewan Pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tengah memperingati hari lahir (harlah) Ke-21 dengan berbagai kegiatan sosial antara lain donor darah massal, pemberian santunan kepada anak yatim dan beasiswa kepada peserta didik madrasah di daerah terdampak bencana 28 September 2018.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Syaifullah Maksum dalam puncak peringatan harlah PKB ke 21 di Kantor DPW PKB Sulteng di Kota Palu, Senin malam mengimbau agar menjaga harmonisasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) Sulteng.

"Apa yang menjadi visi dan misi PKB Sulteng harus sama dengan visi dan misi NU di Sulteng. Jangan sampai tidak sinkron antara visi dan misi PKB dan NU di Sulteng,"pesannya.

Baca juga: PKB: Menteri di kabinet mendatang harus berani dan loyal

Baca juga: PKB harapkan KIK aklamasi menangkan kursi Pimpinan MPR

Baca juga: Muhaimin: belum ada pengajuan calon menteri dari PKB


Menurutnya, jika harmonisasi dan sinkronisasi antara PKB dan NU di Sulteng tidak terjalin maka elektabilitas dan eksistensi ke duanya di tengah-tengah masyarakat takkan tewujud seperti yang diharapkan oleh pimpinan DPP PKB maupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di pusat.

"Sehingga perlu dilakukan konsolidasi dengan NU Sulteng dalam setiap pengambilan keputusam agar apa yang diinginkan oleh NU sama dengan apa yang diinginkan oleh PKB di Sulteng," ujarnya.

Di depan pengurus DPW PKB dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB dari sejumlah kabupaten dan Kota Palu ia berharap ke depan PKB dan NU dapat memperlihatkan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat Sulteng dan membuktikan jika PKB mampu bersaing terutama di kancah perpolitikan daerah.

Sementara itu Ketua DPW PKB Sulteng Amin Tahir memgatakan tujuan kegiatan-kegiatan sosial yang diisi dalam peringatan harla PKB ke 21 semata-mata untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

Juga sebagai bentuk kepedulian DPW PKB Sulteng terhadap anak-anak yatim dan pelajar korban bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Ada 160 anak yatim yang kita beri santunan dan 12 pelajar madrasah korban bencana yang kita beri bantuan berupa beasiswa," katanya.

Ia berharap upaya-upaya tersebut dapat membangun solidaritas terutama semangat di kalangan penyintas yang kehilangan harta benda, tempat tinggal dan sanak saudara agar terus bangkit saat bencana 28 silam itu terjadi.

"Semoga kerja-kerja yang kami lakukan membuat kami makin dekat dengan masyarakat. Kita berharap dapat berguna bagi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019