Jakarta (ANTARA) - Anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun sudah layak mendapatkan pendidikan cinta lingkungan, termasuk pelesatarian air bersih, demikian disampaikan psikolog klinis Kassandra Putranto.

"Sesuai tahapan perkembangan kognitif Jean Piaget pada manusia, umur 10-12 adalah masa-masa paling tepat untuk mengedukasi anak sekaligus menanamkan motivasi. Karena pada usia tersebut, mereka sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak," kata Kassandra dalam acara peluncuran program edukasi Mizuiku di Jakarta, Senin.

Pembelajaran cinta lingkungan hidup, menurut Kassandra, bisa diawali dengan memberikan informasi lengkap kepada anak-anak agar kepedulian untuk menjaga lingkungan hidup terus tumbuh demi masa depan mereka.

"Kita memunculkan kepedulian dan keinginan (anak-anak) untuk berbuat sesuatu dalam usaha pelestarian. Terakhir, penumbuhan semangat agar mereka punya keyakinan bahwa mereka dapat ikut terlibat dalam berbagai upaya melakukan usaha pelestarian tersebut," kata psikolog yang sudah berpengalaman praktik selama 27 tahun itu.

Terkait pendidikan cinta lingkungan kepada anak-anak, Suntory Holding Limited (SHD) dan Suntory Garuda Beverage (SGB) meluncurkan program pendidikan air "Mizuiku" yang mengenalkan arti penting air, termasuk memahami persoalan sumbernya dan solusi untuk kebutuhan manusia.

Baca juga: Cara agar anak pandai berbahasa

"Dalam Bahasa Jepang, mizu berarti air, sedangkan iku berarti pendidikan. Mizuiku adalah proyek berkelanjutan untuk mempromosikan kesadaran pelestarian air bersih kepada anak-anak usia 10-11. Anak-anak diharapkan bisa jadi agen-agen perubahan dalam usaha pelestarian air bersih, terutama bagi keluarga dan teman-teman mereka," kata Kepala Humas Suntory Garuda Beverage Evelyn Indriani.

Program Mizuiku yang sudah berlangsung selama 16 tahun di Jepang itu terdiri dari tiga sesi pembelajaran yang dilakukan di dalam dan luar kelas. Pembelajaran itu seperti diskusi interaktif, permainan, lagu dan tarian serta praktek lapangan yang dirancang agar anak-anak termotivasi untuk melestarikan air bersih.

Ada tiga sesi dalam kurikulum Mizuiku dengan durasi masing-masing sesi 45 menit.

"Modul Mizuiku juga mencakup cara-cara pelestarian air bersih sederhana, seperti penghijauan, penyaringan air dan biopori. Mizuiku juga mengajak anak-anak untuk mengunjungi pabrik SGB terdekat untuk melihat proses produksi dan pengolahan air," kata Evelyn.

Suntory Garuda Baverage menargetkan keterlibatan 2.500 anak-anak sekolah dasar di empat daerah termasuk Gowa (Makassar, Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Tangerang (Banten) dan Sidoarjo (Jawa Timur) dalam program Mizuiku itu.

Baca juga: Agar anak lancar memulai sekolah hari pertama

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019