Ambon (ANTARA) - Keluarga besar La Ode Arham, salah satu dari dua penumpang KM Tidar yang jatuh di laut ketika dalam perjalanan dari Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru menuju Pelabuhan Yos Sudarso Ambon meminta tim SAR menghentikan operasi pencarian.

"Kami menerima informasi dari Ny. Rusda (43) selaku istri korban via telepon untuk menghentikan pencarian oleh Team SAR gabungan karena sudah hilang enam hari lalu dan diduga kondisi tubuhnya sudah rusak," kata Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Sabtu.

Permintaan keluarga besar korban juga dituangkan dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatangani Ny. Rusda dan mereka mengaku sudah rela dan pasrah dengan kepergian korban.

Menurut Muslimin, permintaan keluarga kepada tim SAR gabungan menghentikaan upaya pencarian korban ini juga tidak didasari adanya tekanan atau unsur paksaan dari pihak manapun, sehingga tim SAR gabungan beserta unsur potensi SAR telah selesai melaksanakan operasi SAR, dan dengan demikian maka operasi pencarian dinyatakan selesai dan ditutup, dan kepada unsur yang terlibat diucapkan terima kasih.

La Ode Arham (48) merupakan salah satu penumpang yang berniat menyelamatkan seorang penumpang lain bernama Lahamuli (43) yang diduga stres dan ingin bunuh diri dengan cara melompat dari dek atas KM Tidar ke dalam laut.

Namun sayangnya La Ode Arham yang merupakan Kepala Stasiun Radio Pantai Navigasi Ambon di Namlea ini jatuh bersama Lahamuli ke dalam laut pada Senin, (15/7) sekitar pukul 14:00 WIT diantara perairan Pulau Tiga menuju Tanjung Alang.

Saat terjatuh di laut, KM Tidar memutar haluan menuju lokasi kejadian dan mencari kedua korban tersebut selama dua jam tetapi hanya ditemukan jasad Lahamuli, sedangkan Arham sampai sekarang belum ditemukan.

Muslimin menambahkan, operasi SAR hari kedua menggunakan KN SAR 235 Abimanyu dan Kapal Patroli 2002 Kasawari milik Polair Polda Maluku sudah menyisir sejumlah kawasan Pulau Ambon menuju Pulau Tiga namun membuahkan hasil.

Hingga hari kelima upaya pencarian melibatkan lima anggota dari Pos SAR Namlea, Polair Polda Maluku, SROP Ambon, KPLP, serta nelayan dan keluarga korban di Namlea.

Baca juga: Bila cuaca memburuk, operasi SAR penumpang KM Tidar berhenti sementara
Baca juga: Kapal penumpang KM Tidar kembali layani Ambon
Baca juga: Kapal Tidar jadi "hotel terapung" Pesparawi Nasional


 

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019