Jakarta (ANTARA) - Badan riset medis Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) berencana menggandeng pengusaha untuk menyukseskan program kemandirian kesehatan Presiden Joko Widodo.

Wakil Direktur IMERI FK UI Prof Dr dr Budi Wiweko SpOG (K) MPH mengatakan, pihaknya akan menggandeng pengusaha untuk mempertemukan inovasi peneliti dan inovasi industri.

"Saat ini kami mempertemukan, tukar gagasan antara pengusaha dan industri. Ini upaya dari IMERI FKUI dan RSCM menyatukan menjembatani gagasan inovasi peneliti dan inovasi industri," kata Prof Budi Wiweko, di Gedung B FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat.

Guru Besar FKUI yang akrab disapa Prof Iko ini mengakui tidak mudah mempertemukan inovasi peneliti dan inovasi industri, namun dia sudah mempersiapkan penghubung antara keduanya.

"Ini yang biasanya susah ketemu. Itulah harus ada yang di tengah namanya technology transfer office (TTO). Kalo di IMERI namanya INOFIT. Upaya ini yang kita harapkan mampu mengakselerasi IMERI menjadi pusat teknologi medis," ujar Iko.

Iko yakin hasil penelitian IMERI bisa membantu suksesnya program kemandirian kesehatan Presiden Joko Widodo, dalam hal membantu menekan angka pengeluaran BPJS Kesehatan.

"Health coverage sudah mengcover hampir 200 juta penduduk, tapi defisit sembilan triliun rupiah, itu karena belanja obat dan alat kesehatan yang sangat mahal. Di sini lah peran IMERI," ujar Iko.

Baca juga: Kemenkes: Obesitas masalah kesehatan cukup serius

Perwakilan Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium Sugihadi Hadiwinoto menyambut baik langkah Iko mempertemukan peneliti dan pengusaha.

"Saya melihat ini suatu harapan baru dengan adanya IMERI mempertemukan dua pihak ini. Sudah kita bicarakan berpuluh tahun ilmuwan perlu bertemu dengan bisnis, seringkali kami belum menekankan medianya," kata Sugihadi pula.

Sebelumnya, Budi Wiweko ditetapkan sebagai guru besar UI pada usia 46 tahun 10 bulan pada 8 September 2018, sehingga menjadikannya sebagai guru besar termuda saat dilantik di Indonesia.

Budi merupakan staf pengajar Departemen Obstetri Ginekologi (Obgin) FKUI Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) yang juga menjadi Wakil Direktur Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI-FKUI).

Visi yang diusung Iko selaras dengan pidato "Visi Indonesia" yang disampaikan Presiden terpilih Indonesia Joko Widowo pada 14 Juli.

Dalam pidatonya Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia telah memasuki lingkungan global yang sangat dinamis, penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kompleksitas, dan penuh kejutan yang sering jauh dari kalkulasi kita, sering jauh dari hitungan kita.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan pembangunan SDM akan menjadi salah satu prioritas pembangunan yang akan menjadi kunci Indonesia ke depan.

"Titik dimulai pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ," ujar Presiden Jokowi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019