Jayapura (ANTARA) - Ketua umum BPP Himpunan Pengusa Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia berpendapat bahwa orang asli Papua yang ingin sukses menjadi pengusaha hebat harus kerja keras, berkomitmen dan mempunyai jaringan.

"Jaman sekarang itu, jaman kolaborasi. Orang menjadi pengusaha bukan lagi jaman single fighter, tidak bisa. Harus kolaborasi atau berjaringan, Hipmi adalah tempat kita berkumpul seluruh kader-kader bangsa dalam enteprenaurship, termasuk Papua," katanya saat berada di Kota Jayapura, Kamis.

Menurut dia, silahturahmi daerah dan diskusi yang digelar oleh BPD Hipmi Provinsi Papua yang menghadirkan para calon ketua umum periode berikutnya dan para pengusaha muda nasional merupakan ajang untuk menimba ilmu bagi pengusaha asli orang Papua sehingga memiliki jaringan.

"Inikan ada tiga dari empat calon ketua umum yang hadir, mereka presentasi visi dan misi serta usaha mereka. Ini adalah kesempatan untuk menimba ilmu, menambah jaringan serta wawasan dalam berusaha, ini kesempatan emas. Dan saya berterima kasih kepada Ketua BPD Hipmi Papua Dasril Sahari dan ketua panitia Eka Kambuaya," katanya.

Mengenai keberadaan dan perbandingan pengusaha asli Papua semasa memimpin Bumi Cenderawasih, Bahlil mengungkapkan bahwa jumlah pengusaha saat itu baru 0,3 persen dari total jumlah penduduk, tetapi saat ini sudah mencapai 1 persen.

"Saya ingat betul tahun 2007 akhir itu, 0,3 persen dari total penduduk. Kalau sekarang hampir mencapai 1 persen, artinya ada perkembangan. Nah, menurut saya adalah bagaimana meningkatkan kapasitas selain kuantitas, dengan cara meningkatkan skala usaha," katanya.

Skala usaha yang dimaksud, kata dia, bukan saja pada bidang kontraktor tetapi melakukan perluasan usaha jenis lain yang bisa lebih mendatangkan income yang baik dan lebih berkembang lagi.

"Jadi pengusaha kontraktor itu bagus untuk mencari modal, tapi begitu modal diraih segera diversifikasi ke sektor riil, jangan di kontraktor terus. Karena banyak pengusaha hebat memulai dari kontraktor, termasuk saya," katanya.

"Teman-teman di Papua jika sudah punya usaha bagus berani diversifikasi, berani keluar cari usaha jenis lainnya, jangan main di zona aman, karena SDA kita bagus dan banyak untuk dikerjakan," tambah Bahlil

Sementara itu, Dasril Sahari mengatakan kegiatan silahturahmi daerah dan diskusi bagi empat calon ketua umum itu menghadirkan para pembina dan senior Hipmi Papua, bahkan salah satu calon ketua Hipmi datang ke Papua menggunakan jet pribadi.

"Diantaranya Pak Toni Uloli, Fery, Andi Rukman dan Irwan Idris dan juga senior lainnya dan para ketua DPC. Sedangkan para calon ketua yang hadir adalah Ajib Hamdani, Akbar Himawan Buchari dan Mardani H Maming," kata Dasril.

Sedangkan, Eka Kambuaya mengungkapkan selain kegiatan itu pihaknya juga mengorbitkan sebanyak 80 pengusaha pemula yang mendapatkan pendampingan dan menggelar lomba bisnis plan.

"Tujuannya adalah untuk orbitkan pengusaha pemula Papua pada momentum ini. Ketiga pengusaha pemula terbaik yang dipilih adalah Onesias Filep Tiris, Sonia Olivia Koyari dan Piche Genuni. Mereka akan mendapatkan uang pembinaan agar bisa mengembangkan usahanya," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019