Memang ada jaringan listrik yang masih dalam perbaikan
Ternate (ANTARA) - Gempa dengan magnitudo 7,2 yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) berdampak pada terganggunya jaringan telekomunikasi seluler dan jaringan listrik PLN.

"Akibat gempa pada 14 Juli 2019 lalu  sejumlah daerah di kabupaten Halsel paling terdampak terutama di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur dan membuat listrik serta jaringan Telkomsel sempat terputus," kata Supervisor RTPO Telkomsel Ternate, Mulia P. Sitompul saat dihubungi di Ternate, Kamis.

Dia mengaku, pasca-gempa yang terjadi di Labuha dan sekitarnya dampaknya terdapat di beberapa Base Transceiver Station​​​​​​​ (BTS) di wilayah Halsel putus, sehingga terjadi gangguan jaringan internet.

"Memang pasca-gempa, serentak aliran listrik mati selama 30 menit dan hal tersebut langsung diperbaiki oleh pihak PLN dan untuk jaringan langsung ditangani oleh Telkomsel jadi aman hingga saat ini," ujarnya.

Mulia menambahkan, Telkomsel Ternate selalu mengedepankan keselamatan pengguna layanan komunikasi dan Telkomsel selalu bersinergi dengan instansi terkait khususnya dengan BMKG Ternate.

"Kami juga siaga 24 jam. Maka dari itu, kami terus melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Ternate untuk informasi terkait adanya gempa," katanya.

Baca juga: Pengungsi gempa Halmahera Selatan capai 54.789 jiwa


Di tempat terpisah, Asisten I Manajer PLN Ternate Saiful Ali mengakui, saat gempa terjadi listrik mengalami pemadaman di beberapa tempat yakni, di Bacan, Obi, Gene Barat, dan Gene Timur, namun sarana listrik yang ada tidak mengalami rusak parah. 

"Memang ada jaringan listrik yang masih dalam perbaikan terutama di daerah Gane Barat, hal ini karena jangkauan yang jauh sehingga butuh waktu untuk diperbaiki, tetapi personel PLN sudah ada di lokasi, untuk melihat kerusakan apa saja yang diganti," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Gane Dalam, Muhdar ketika dihubungi  mengakui, pasca-gempa warganya yang memiliki telpon seluler tidak dapat berkomunikasi karena terganggunya jaringan.

"Kami kalau ingin berkomunikasi dengan keluarga soal  kondisi pasca-gempa melalui telpon seluler, harus naik ke gunung agar dapat sinyal, itupun tidak normal," ujarnya.


Baca juga: Pemprov Maluku Utara keluarkan status keadaan darurat bencana
Baca juga: Mensos dan Kepala BNPB kunjungi lokasi gempa Halmahera Selatan
 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019