Teknisnya masih sama, yaitu pinjaman tanpa jaminan, yang berbeda hanyalah intensitas pertemuan kelompok per periodenya
Bukittinggi (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada tahun 2019 ini, menargetkan  penyaluran pinjaman sebesar Rp14 triliun, kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi di Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan rincian jumlah pinjaman per nasabah adalah rata-rata dari Rp2 juta sampai Rp5 juta tiap-tiap individu atau UKM.

Hingga Juni 2019 sendiri, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp9,73 triliun. Secara detail besaran dana tersebut disalurkan kepada Usaha Mikro dan Menengah (UlaMM) sebesar Rp1,9 triliun dan program PNM Mekkar sebesar Rp 7,7 triliun.

Baca juga: PNM suntikan modal pada BPRS Haji Miskin

Untuk mencapai target tersebut, PNM pada bulan Agustus 2019 mendatang, akan meluncurkan program Mekaar Plus, di mana nasabah bisa mendapatkan suntikan hingga Rp15 juta per UKM.

Tidak jauh berbeda dengan program Mekkar, kali ini intensitas pertemuan per kelompok akan lebih sering dilakukan dari sebelumnya, untuk memberikan arahan serta pelatihan kepada nasabah.

"Teknisnya masih sama, yaitu pinjaman tanpa jaminan, yang berbeda hanyalah intensitas pertemuan kelompok per periode nya," kata Dirut PNM.

Baca juga: Pemprov Babel -PNM kembangkan usaha keluarga prasejahterah

Di kawasan Sumatera Barat sendiri, ia menjelaskan nasabah PNM terdiri dari sebanyak lebih dari 100.000 nasabah, sehingga ia optimistis target 2019 dapat dicapai.

Dirut PNM memproyeksikan sampai akhir tahun 2019 dari program PNM Mekaar akan didapatkan penyaluran sebesar Rp10 triliun dan dari PNM UlaMM potensi tercapai sebesar Rp4 triliun.

Sehingga target Rp14 triliun dapat dicatatkan dengan program yang terinci sampai akhir 2019.

Baca juga: PNM Babel buka unit layanan modal mikro di Bangka Selatan

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019