Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun menjadi pelajaran berharga bagi Wali Kota Tanjungpinang Syahrul.

Syahrul berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di daerah itu, khususnya di wilayah kepemimpinannya yang merupakan ibu kota Provinsi Kepri.

"Ini pelajaran penting terutama buat saya selaku wali kota maupum pejabat di Pemkot Tanjungpinang," kata Syahrul di Tanjungpinang, Senin.

Baca juga: KPK amankan mata uang rupiah dan asing terkait OTT Kepri

Baca juga: Rumah dinas Gubernur Kepri sepi pasca-OTT KPK


Dengan adanya kejadian ini, Syahrul semakin intensif menyampaikan kepada seluruh bawahannya agar berhati-hati dalam menjalankan tugas apalagi menyangkut perizinan.

Menurut dia, masalah perizinan kerap menjadi incaran aparat penegak hukum, karena selalu disalahgunakan oleh pejabat atau ASN yang berwenang di bidang itu.

"Saya selalu ingatkan kepada bawahan jangan main-main dengan perizinan, dampak kerugiannya sangat besar," tegasnya.

Baca juga: Gubernur Kepri Nurdin Basirun jalani pemeriksaan lanjutan di KPK

Ketua DPD Gerindra Provinsi Kepri inipun ikut prihatin dengan kasus yang menimpa Gubernur Kepri.

Dia mengharapkan Nurdin Basirun diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi jeratan hukum di KPK.

"Mudah-mudahan beliau tidak bersalah dan bisa kembali bekerja seperti biasanya," ucapnya.

Gubernur Kepri ditetapkam sebagai tersangka kasus suap dana reklamasi oleh KPK bersama tiga orang lainnya, yakni Kepala DKP Edy Sofyan, Kabid Perikanan dan Tangkap DKP Budi Hartono, dan seorang pengusaha Abu Bakar.

Baca juga: Gubernur Kepri diminta kooperatif dengan KPK





 

Pewarta: Ogen
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019