Tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, melakukan pembentukan dan pelatihan relawan desa tangguh bencana di Desa Asinan, Kecamatan Kalibening guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah setempat.

"Kami ingin para relawan dan juga seluruh masyarakat yang ada di wilayah setempat terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD setempat Arief Rahman di Banjarnegara, Jumat.

Dia mengatakan, ada sejumlah materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut, salah satunya simulasi bencana dan upaya pertolongan pertama dalam situasi tanggap darurat.

Dia juga mengatakan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Baca juga: BNPB: Ekspedisi Destana Tsunami untuk perkaya literatur kebencanaan

"Terlebih lagi sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara ini merupakan wilayah rawan bencana longsor, sehingga kesiapsiagaan itu suatu keharusan," katanya.

Dia berharap, pembentukan dan pelatihan relawan desa tangguh bencana akan dapat dilakukan secara berkala.

Dia menjelaskan, BPBD Banjarnegara menargetkan untuk membentuk 25 desa tangguh bencana hingga akhir tahun 2019 ini.

Program desa tangguh bencana dilatarbelakangi kenyataan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara rawan terjadi berbagai jenis bencana alam terutama tanah longsor.

Menurut dia, pelibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi dampak bencana menjadi sangat penting.

Dia menambahkan, masyarakat harus mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana di wilayah tempat tinggal masing-masing.

"Memiliki rasa kesiapsiagaan bencana itu sebagai kunci utama, karena jika terjadi bencana alam di wilayah tempat tinggal, yang pertama bergerak adalah masyarakat itu sendiri," katanya.

Baca juga: BMKG: Pernah terjadi tsunami di selatan Jawa

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019