Jambi (ANTARA) - Wakil Asisten Operasi (Waasops) KSAD Brigjen TNI Untung Budiharto, Rabu, memeriksa kesiapan operasi Satgas Yonif 142/II/Sriwijaya yang akan melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan negara Republik Indonesia-Republic Democratic Timor Leste (RI-RDTL) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tiba di markas Yonif Raider 142/KJ, Waasops KSAD langsung mengecek segala persiapan seperti logistik, senjata, dan peralatan pendukung lainnya.

Baca juga: Gubernur lepas pasukan Yonif 721 TNI jaga perbatasan Papua

Waasops KSAD didampingi Danrem 042/Gapu Kol Arh Elphis Rudy dan Komandan Batalyon (Danyon) 142/Kesatria Jaya, Mayor Inf Ikhsanuddin.

Secara rinci dan teliti, Waasops mengecek semua kesiapan pasukan. Dialog dengan para prajurit juga dilakukan untuk mengetahui tugas setiap pasukan.

Usai mengecek pasukan, Waasops menyatakan kesiapan pasukan Yonif R 142/KJ dalam menjalankan operasi.

Baca juga: Indonesia kirim 4.000 pasukan perdamaian pada 2019

Menurut Brigjen TNI Untung Budiharto, secara umun dari segi personie dan material maupun latihan, pasukan Yonif R 142/KJ sudah siap untuk diberangkatkan.

"Kita tinggal menunggu pemeriksaan Mabes TNI untuk menjadi satuan yang siap operasi. Saya kira mereka semangat dan antusias untuk melaksanakan tugas. Semoga dengan apa yang dilakukan ini, mereka (pasukan) akan bisa melaksanakan tugas dengan baik, sehat, selamat, dan sukses," ujarnya.

Kepada pasukan, Waasops berpesan agar melaksanakan tugas dengan baik dan mengikuti aturan yang telah dibekali pada persiapan agar sasaran operasi tepat. Untuk itu harus bisa mendekatkan diri dengan tokoh masyarakat dan memahami adat istiadat yang ada di sana.

"Resapi tugas dengan baik, sehingga bisa optimal. Bagaimana menciptakan kesejahteraan, meningkatkan taraf hidup masyarakat di perbatasan untuk memiliki keinginan atau memiliki kehidupan yang lebih baik. Perbatasan perlu mendapatkan perhatian," tegas Waasops.

Ditanya tingkat kerawanan di tempat penugasan perbatasan RI-RDTL, Waasops mengatakan ada beberapa yang dilaporkan dan sudah dianalisis.

"Sudah dilihat tentang masalah perbatasan, baik itu penyelundupan dan sebagainya, itu yang paling utama," kata Brigjen Untung Budiharto.

Sebanyak 400 prajurit TNI Yonif 142 Kesatria Jaya yang akan diberangkatkan melaksanakan tugas di daerah perbatasan RI dengan Timor Leste sektor timur itu akan bertugas selama sembilan bulan.

Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019