Jakarta (ANTARA) - Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Haidar Alwi menegaskan para relawan tidak boleh berharap mengejar jabatan atau posisi apapun setelah kemenangan pasangan Jokowi-Maruf sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

“Ya relawan, betul-betul rela,” kata Haidar menanggapi pertanyaan Antara terkait relawan yang mengejar jabatan komisaris di sejumlah perusahaan Negara.

Haidar menegaskan ARJ merupakan organisasi yang sangat mandiri, tidak meminta atau mendapat bantuan dari siapapun serta tidak pula merengek-rengek ketemu dan meminta bantuan presiden.

Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf dorong ARJ lipatgandakan kekuatan
Baca juga: Relawan Jokowi-Ma'ruf tunggu penetapan resmi KPU
Baca juga: Ormas ARJ aksi damai dukung Polri usut peristiwa ricuh 21-22 Mei


Kata Haidar, sekitar 900 organisasi dan relawan bergabung dalam ARJ dengan prinsip kerja, kerja dan kerja. ARJ akan mengawal pemerintahan Jokowi-Maruf hingga selesai periode kedua di tahun 2024.

“ARJ tidak menuntut apapun dari kemenangan Jokowi, hanya berharap lebih mantap dan sukses untuk memimpin Indonesia,” kata Haidar.

Haidar berharap di periode kedua Presiden Joko Widodo, dapat melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk kepentingan rakyat. Selain itu, dia berharap tidak ada lagi sekat-sekat yang membedakan antara pendukung yang menamakan cebong dan kampret.

“Kita harus bersatu bergandengan tangan menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik,” ujar Haidar.

Haidar menegaskan target ARJ untuk menyantuni satu juta anak yatim-piatu dan kaum dhuafa di seluruh Indonesia, sebelum pelantikan Jokowi-Maruf di bulan Oktober 2019.

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019