Manokwari (ANTARA) - Lima penumpang perahu yang sempat terombang-ambing saat melakukan perjalanan dari Numfor, Papua menuju Manokwari, Papua Barat sejak Kamis (4/7) ditemukan selamat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, George Leo Mercy Randang, mengutarakan, mereka ditemukan nelayan di Amban Pantai Manokwari pada Jumat (5/7) sekitar pukul 17.00 WIT.

"Semua selamat tanpa kurang suatu apa pun dan sekarang mereka sudah berada di rumah masing-masing," kata George.



Ia menjelaskan, perahu fiber yang mengalami mati mesin dalam perjalanan sejak Kamis (4/7) malam itu ditemukan nelayan yang melintas di pesisir perairan Amban Pantai. Mesin perahu tersebut mati karena kehabisan bahan bakar.

"Sama nelayan di Amban Pantai diberi 5 liter bensin hingga mereka dapat menghidupkan mesin. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke dermaga angkatan laut," katanya lagi.

Terkait kejadian ini, Tim SAR telah melakukan pencarian sejak Kamis pagi. Pencarian dilakukan di wilayah perairan Manokwari hingga Manokwari Selatan.

Tim rescue melakukan pencarian dengan jarak total 20 mil laut pada pola pencarian dari belakang pulau Mansinam ke arah Numfor dan belok ke arah Tanjung Oransbari hingga kembali ke arah Manokwari.

Pencarian kedua dilakukan pada pukul 14.00 WIT dengan arah Tanjung Bakaro, Amban hingga ke laut arah Masni dan kembali ke Manokwari.

"Kami tidak berhasil, namun puji Tuhan mereka dipertemukan dengan nelayan dan diberi bahan bakar sehingga mesin bisa dinyalakan lagi," sebut Leo.

Dari penuturan salah seorang korban, lanjut Mercy, pada Kamis pagi hari saat awal pencarian tim rescue, mereka sempat terbawa arus hingga wilayah Perairan Maruni Manokwari. Saat itu, mereka pun melihat dari kejauhan tim SAR sedang melintas.

"Mereka memberi kode namun karena jarak yang sangat jauh upaya permintaan pertolongan itu tidak berhasil dilihat oleh tim rescue. Mereka lalu hanyut hingga ke arah Perairan Amban hingga ditemukan nelayan pada pukul 17.00 WIT," kata dia.

Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019