Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang mencatat, pada dasarian III Juni 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori menengah (11-20) hari.

Namun, beberapa wilayah sudah mengalami HTH dengan kategori ekstrem (>60 hari), kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Kamis, terkait hasil monitoring HTH di NTT.

Wilayah-wilayah yang masuk HTH kategori ekstrem yaitu wilayah sekitar Magepanda, Kabupaten Sikka, wilayah sekitar Lewoleba, Wairiang dan Waipukang di Kabupaten Lembata.

Selain wilayah sekitar Melolo, Temu/Kanatang, Rambangaru dan Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba bagian timur.

Wilayah lainnya adalah sekitar Busalangga di Kabupaten Rote Ndao dan sekitar Oepoi, di Kota Kupang, wilayah sekitar Sulamu di Kabupaten Kupang sekitar Atambua dan Fatubenao di Kabupaten Belu, katanya.

Wilayah-wilayah inilah yang saat ini masuk dalam kategori yang berpotensi mengalami kekeringan di Provinsi NTT, kata Apolinaris Geru.

Mengenai curah hujan, dia mengatakan hasil analisis curah hujan dasarian III Juni 2019 Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) hampir seluruhnya mengalami curah hujan dengan kategori Rendah (0-50 mm).

Sementara berdasarkan peta prakiraan, peluang curah hujan dasarian I Juli 2019 diketahui bahwa wilayah NTT pada umummnya diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 80-100 persen.

Kecuali sebagian kecil Kabupaten Malaka diprakirakan memiliki peluang curah hujan >20 mm sebesar 40-60 persen, kata Apolinaris Geru menjelaskan. *


Baca juga: BMKG: Enam kabupaten di NTT berpotensi alami kekeringan

Baca juga: BMKG ingatkan gelombang 3.5 meter di perairan laut NTT

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019