Jakarta (ANTARA) - Kapten Inggris Steph Houghton merasa "patah hati" setelah gagal mengeksekusi penalti saat menelan kekalahan semifinal Piala Dunia Putri dari Amerika Serikat dengan skor 2-1, Selasa, sekaligus menjadi kekalahan ketiga "Lionesses" pada babak empat besar di turnamen itu.

"Saya patah hati tetapi saya sangat bangga dengan tim karena kami berjuang sangat keras di turnamen ini. Kami sudah sangat dekat menjadi tim terbaik di dunia dan kami sangat kecewa," kata Houghton yang berkesempatan menyamakan kedudukan di menit ke-84 tetapi gagal mengeksekusi penalti setelah bola diselamatkan kiper AS Alyssa Naeher.

"Saya diberi tahu hari ini bahwa saya akan mengeksekusi penalti dan saya percaya diri karena telah mencetak gol sepanjang minggu ini. Tetapi saya tidak melakukannya dengan baik dan kiper bisa menebak arah bola," katanya.

Sesaat sebelumnya, Christen Press memberikan keunggulan awal untuk AS sebelum pemain Inggris Ellen White menyamakan kedudukan di menit ke-19, namun Alex Morgan mengembalikan keunggulan bagi tim juara bertahan.

"Saya pikir kami adalah tim yang lebih baik dalam hal bagaimana kami bermain sepak bola, tetapi pada akhirnya harus kehilangan konsentrasi yang membuat kami kalah," ujar Houghton.

Baca juga: Rakyat Prancis dukung Inggris kalahkan AS

White, yang telah mencetak enam gol di turnamen, berpotensi menyamakan kedudukan karena offside setelah melihat tayangan VAR juga tampak putus asa di akhir pertandingan.

"Saya akan menangis. Saya sedih tidak bisa sampai ke final. Yang saya rasakan adalah kebanggaan bagi rekan satu tim saya. AS menjalani pertandingan yang luar biasa dan kami tidak bisa menyamai mereka. Saya bangga menjadi pemain Inggris dan saya berharap yang terbaik untuk mereka di final, "katanya.

"Kami memberikan segalanya. Di babak pertama kami ceroboh. Kami kembali ke pertandingan dengan gol dan itu sangat mengecewakan. Kami sangat yakin bahwa kami akan mencapai final tetapi kami tidak bisa mewujudkannya pada hari ini."

White pun dengan cepat memberikan dukungan kepada kaptennya setelah pertandingan yang berlangsun dramatis.

"Pemain yang melangkah membutuhkan banyak keberanian dan kita tidak akan pernah melakukan apa pun pada Steph - dia adalah pemimpin kita. Kita akan berkumpul di sekelilingnya dan bersiap-siap untuk pertandingan Sabtu."

Inggris akan menghadapi tim yang kalah dari semifinal lainnya pada Rabu, antara Belanda dan Swedia, di pertandingan perebutan tempat ketiga di Nice pada Sabtu.

Baca juga: Amerika Serikat singkirkan Inggris lewat laga sarat drama

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019