Jakarta (ANTARA) - Area parkir Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi salah satu fasilitas yang diapresiasi oleh pengunjung pasar saat datang untuk berbelanja.

“Parkirnya mudah dan berada di dalam area pasar langsung. Jadi tidak repot cari-cari parkir seperti di pasar tradisional pada umumnya,” kata seorang pengunjung asal Pondok Gede, Bemi, saat dijumpai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

Menurut Bemi, kenyamanan parkir menjadi salah satu alasan dirinya senang berbelanja ke pasar tersebut. Biaya parkir yang dihargai Rp4.000 per jam untuk mobil baginya tidak menjadi masalah.

“Saya kalau ke pasar biasanya juga tidak lama-lama, hanya masuk, beli, lalu berangkat lagi. Ini kan juga resmi ya jadi tidak ada pungutan liar gitu,” katanya.

Baca juga: Poli Pasar Induk Kramat Jati jadi andalan berobat para pedagang

Menurut pantauan Antara, suasana Pasar Kramat Jati pada Selasa petang masih cukup ramai. Terutama di area parkir yang tersedia di depan pintu masuk pasar, sejumlah mobil masih terparkir, memenuhi sebagian area yang telah disediakan.

Menurut petugas parkir setempat, area parkir mobil biasanya lebih ramai saat pagi hari.

“Kalau sore begini memang agak lebih sepi karena pasar tutup jam lima,” katanya.

Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur rampung direvitalisasi pada Mei 2018, setelah melalui proses selama kurang lebih tiga tahun dari 2015.

Baca juga: Anies resmikan revitalisasi Pasar Kramat Jati

Kini, tampilan Pasar Kramat Jati jauh berbeda dari pasar tradisional pada umumnya, setiap penjual memiliki area kios atau los masing-masing dan tertata dengan rapi. Tak ada bau menyengat khas pasar tradisional ataupun lantai yang becek.

Di dalam revitalisasi pasar tersebut dilakukan sejumlah perbaikan seperti penguatan pondasi jembatan penghubung, cor parkiran, penggantian plafon, pengecatan dan perbaikan saluran air.

Selain perbaikan juga dilakukan pembangunan toilet berstandar A, pembangunan masjid, pembangunan pos keamanan dan perbaikan kantor pengelola.

Untuk Pasar UPB Kramat Jati sendiri berdiri di lahan seluas 18.715 meter persegi, sedangkan bangunan dan sarana pendukung seluas 27.874 meter persegi. Sedangkan untuk tempat usahanya sendiri ada sebanyak 1.800 tempat usaha yang terdiri dari 1.509 kios dan 291 los.

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019