Pengembangan ekonomi kreatif di Kota Tomohon dilakukan berdasarkan keunikan dan kearifan budaya lokal yang ada.
Tomohon (ANTARA) - Tim Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menggali potensi daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif pemerintah dan masyarakat di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kata Sekretaris Daerah Kota Tomohon Harold V Lolowang di Tomohon, Selasa.

"Tim Bekraf ini sebanyak 14 orang dari berbagai profesi. Mereka akan berada di Kota Tomohon selama empat belas hari," sebut Sekdakot Lolowang di Tomohon.

Berbagai profesi yang masuk dalam tim Bekraf tersebut yaitu kolsultan, psikolog, pengembang produk, perancang, arsitek, seniman, fotografer, videografer dan antropolog.

Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif dengan enam belas subsektor, katanya.

"Pengembangan ekonomi kreatif di Kota Tomohon dilakukan berdasarkan keunikan dan kearifan budaya lokal yang ada," ujarnya.

Baca juga: Bekraf ungkapkan kendala ekspor produk ekonomi kreatif

Tomohon, lanjut Lolowang, memiliki beragam potensi yang layak dikembangkan untuk mendukung dan menggerakkan perekonomian daerah melalui badan ekonomi kreatif, di antaranya, potensi pariwisata, perdagangan, kerajinan, seni dan budaya, agroindustri, dan potensi ini dikembangkan melalui kreativitas dan kolaborasi dengan para perajin, petani, pengusaha, seniman dan budayawan.

"Nantinya kearifan lokal Tomohon dapat terangkat di tingkat nasional yang menjadi pemicu dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah dan masyarakat akan membantu tim Bekraf selama berada di Tomohon," ujarnya.

Tim Bekraf yang dimentori Robert Antonius terdiri dari Titah Asmaning (antropolog), Ilham Pinastiko (pengembangan bisnis), M. Zulfikri (arsitek), Fauzi Arif Andhika
(desain produk), Bambang Erlangga (desain komunikasi visual).

Selanjutnya, Felicia Budi (desainer mode), Ghoniyya Hamida (etnomusikolog), Otniel Tasman (koreografer), Teguh Yanupriatna (fotografer) dan Rully Lesmana
(videografer), Nancy Magried (Steering Committee Bekraf) serta Sarah Gracia Keinamada dan Yuni Rahmawati (Staf Bekraf).
Baca juga: Program IKKON sarana Bekraf gali potensi ekonomi kreatif di daerah
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019