Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Malang menyatakan bahwa hingga saat ini, produksi tanaman pangan khususnya di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum mengalami gangguan akibat musim kemarau seperti sekarang.

​​Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Budiar Anwar, Sabtu mengatakan bahwa, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan, belum ada laporan terjadinya kekeringan lahan hingga saat ini.

"Tidak ada kekhawatiran soal produksi dari tanaman pangan. Dua bulan kemarau ini, belum ada dampak terjadi kekeringan,' kata Budiar, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Budiar menjelaskan, dari pengamatan langsung di lapangan oleh dinas terkait, sumber air saat ini dilaporkan masih dalam kondisi baik, dan mampu memasok air untuk kebutuhan tanaman pangan yang ada.

Untuk wilayah Kabupaten Malang, beberapa jenis tanaman pangan yang biasa ditanam oleh para petani adalah padi dan jagung. Khusus untuk padi, luas lahan yang dipasok dari jaringan irigasi tercatat seluas 45.880 hektare.

"Yang terpengaruh sawah tadah hujan, namun, petani sudah mengatur pola tanam. Sementara untuk lahan yang mendapatkan air dari saluran irigasi, tidak ada kendala," kata Budiar.

Untuk wilayah Kabupaten Malang, beberapa sentra penghasil padi antara lain adalah Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Turen, Kecamatan Singosari, dan Kecamatan Pakisaji.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Slamet Budi Samsul menambahkan, hingga saat ini tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan.

"Ada tanaman yang tidak tumbuh maksimal, karena kurang air. Para petani juga menunda tanam karena tidak ada air," tambah Slamet.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dalam menghadapi musim kemarau kali ini adalah dengan memberikan pengairan bergilir, dan memanfaatkan saluran irigasi yang tersedia.

Berdasarkan hasil pemetaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, ada kurang lebih sebanyak 566 desa di wilayah Jawa Timur yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau 2019.

Sebanyak 566 desa tersebut tersebar di 180 kecamatan yang ada di 24 kabupaten kota, diantaranta di Kabupaten Sampang sebanyak 67 desa, Kabupaten Tuban 55 desa, serta Kabupaten Pacitan, Ngawi, dan Lamongan sebanyak 45 desa.

Baca juga: Ratusan hektare sawah terancam kekeringan di Purwakarta

Baca juga: Puluhan hektare pohon jeruk pamelo di Magetan mati kekeringan


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019