Semua sektor harus berpijak pada isu konservasi dan keanekaragaman hayati sebagai dasar 'policy'. Itu juga yang akan kami minta
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan Indonesia bakal mendorong seluruh negara menjadikan isu konservasi keanekaragaman hayati menjadi dasar penentu suatu kebijakan.

"Ancaman keanekaragaman hayati yang dihadapi negara-negara lain, sama seperti kita. Isu perubahan iklim, 'coral bleaching', dan sebagainya," kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) KLHK Indra Exploitasia di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan Indra saat konferensi pers persiapan Indonesia mengikuti "The 9th Trondheim Conference on Biodiversity" yang akan berlangsung di Trondheim, Norwegia, 2-5 Juli 2019.

Pada forum internasional itu, kata dia, Indonesia akan menyampaikan ajakan kepada semua negara untuk bersama-sama menjadikan "biodiversity" sebagai landasan pijakan.

"Semua sektor harus berpijak pada isu konservasi dan keanekaragaman hayati sebagai dasar 'policy'. Itu juga yang akan kami minta di Trondheim nanti," katanya.

Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar, kata dia, dipastikan akan menghadiri forum internasional yang diikuti berbagai negara, di antaranya Kanada, China, Kolombia, Kosta Rika, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Pertemuan itu penting, lanjut dia, karena menjadi persiapan bagi negara-negara peserta untuk menyusun target pasca-2020 terkait dengan konservasi dan keanekaragaman hayati.

"Negara-negara yang hadir akan membicarakan apa saja target ke depan, sampai 2030 atau 2050. 'Biodiversity' ini mau dibawa ke mana?" kata Indra.

Sekretaris Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Hery Subagiadi menyebutkan ada tiga agenda penting dalam forum di Norwegia itu, yakni pertemuan tinggi negara-negara di Trondheim yang dihadiri menteri-menteri, termasuk Menteri KLHK, untuk membahas perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.

"Kedua, konferensinya sendiri. Ini lebih banyak membahas masalah secara detail, data, dan teknis. Lokasinya di Trondheim juga," katanya.

Selain itu, kata Hery, agenda menarik, yakni Festival Indonesia yang bukan digelar di Trondheim, melainkan Oslo.yang menampilkan beragam kuliner khas Indonesia.

Baca juga: Lampau target global, konservasi keanekaragaman hayati
Baca juga: Keanekaragaman hayati Indonesia terbesar di dunia

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019