Palu (ANTARA) - Pasar induk tradisional Manonda Kota Palu kembali terbakar, Rabu, sekitar pukul 09.45 Wita.

Kebakaran terjadi di sebuah los warung di tengah pasar dekat pusat penjualan ikan tersebut membuat panik para pedagang sekitarnya karena dalam sekejap api berkobar dan menyambar material yang mudah terbakar.

"Baru saja kebakaran, tapi dengan cepat api menjalar soalnya bangunan terbuat dari kayu," kata Dira, saksi di pasar itu, Rabu.

Hanya selang beberapa menit setelah kebakaran, mobil pemadam kebakaran dari Kantor Camat Palu Barat melesat menuju lokasi kejadian. Mobil pemadam ini langsung masuk ke lorong di tengah pasar dan dengan sigap petugas langsung menyemprotkan air ke sumber api dan melokalisir sekitarnya.

Kurang dari dua menit, tiga unit pemadam dari Dinas Kebakaran Kota Palu juga tiba di lokasi. Karena lorong yang sempit, mobil akhirnya tidak bisa masuk sehingga mencari lorong lain lalu mengepung pusat api.

Hanya dalam beberapa menit api berhasil dijinakkan setelah dibantu pedagang dan Polisi Pamong Praja. Sementara Dinas Perhubungan mengendalikan arus lalu lintas sehingga kendaraan keluar masuk area pasar dapat dikendalikan.

Hingga kini belum diketahui akibat kebakaran dan kerugian akibat kebakaran itu, namun tampak satu lokal bangunan yang terbuat dari kayu nyaris ludes diterjang api.

"Di situ biasanya orang banyak makan dan minum kopi," kata Dira.

Sementara itu para pedagang yang berdekatan dengan pusat api, memutuskan sambungan tenda-tenda yang terhubung dengan bangunan kebakaran.

Sebagian pedagang telah mengumpulkan barang dagangannya dan mengamankan di tempat aman. Sebagian pedagang ada yang menangis dan tak henti-hentinya.menyebut nama Sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Pasar tradisional terbesar di Kota Palu ini sudah sering mengalami kebakaran. Kebakaran terakhir terjadi pada Minggu (18/2/2018) pada subuh hari.

Baca juga: Kebakaran gudang kembang api berhasil dipadamkan
Baca juga: 62 kios di Pasar Ujungberung hangus dilalap api
Baca juga: Pasar Ujungberung Bandung terbakar

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019