Menurut data, Banten Lama dikunjungi oleh 6 juta orang per tahun. Kalau satu orang beli satu botol air minum, dalam satu tahun bisa 6 juta botol air minum
Serang (ANTARA) -
Gubernur Banten Wahidin Halim mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di provinsi itu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat pengembangan usaha, terlebih dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Saya hadir ke sini dengan harapan yang luar biasa, karena ibu-ibu yang ke sini dengan semangat luar biasa. Jangan sampai di revolusi 4.0 kita tertinggal. Kalau tertinggal menganggur kita." katanya dalam Pelatihan e-commerce Bagi UKM angkatan II Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Banten di Serang, Selasa.

Menurut gubernur, dunia kini sudah dijelajah oleh teknologi. Semua berjalan dengan praktis,dunia usaha pun dimasuki oleh teknologi.

"Seharusnya sejak dua atau tiga tahun lalu, kita sudah mulai," katanya.

Ia mengatakan, revolusi 4.0 dikhawatirkan mengurangi tenaga kerja. Sementara tingkat pengangguran di Provinsi Banten berada di urutan kedua.

Menurutnya, teknologi membuat serba efisien, serba enak. Transaksi sudah menggunakan teknologi sehingga yang tidak punya pabrik tapi punya sistem, bisa meraih keuntungan dari yang punya pabrik. Pembiayaan pun sudah dikolaborasikan dengan teknologi.

Gubernur pun memberikan contoh revitalisasi Banten Lama yang perlu diinformasikan melalui teknologi informasi agar banyak orang yang tahu.

"Menurut data, Banten Lama dikunjungi oleh 6 juta orang per tahun. Kalau satu orang beli satu botol air minum, dalam satu tahun bisa 6 juta botol air minum. Nantinya juga dikembangkan 'homestay' untuk mendorong wirausaha dan pendapatan masyarakat setempat," kata Wahidin.

Ia mengatakan, dengan teknologi industri makanan dan minuman menjadi luar biasa. Pengiriman pun kini sudah bisa menjangkau berbagai wilayah.

"Bagaimana kita bisa mengeksplore dan bisa mengirim ke mana-mana. Tergantung pada semangat dan kemampuan membaca peluang dengan memanfaatkan teknologi," katanya.

Menurut dia, teknologi telah menggerakkan perubahan secara massif dan massal. Terjadi percepatan yang luar bisa dalam perubahan. Pemerintah pun sudah mulai bergeser dari penggunaan sumber daya manusia ke teknologi salah satu contohnya dalam pembayaran pajak.

Gubernur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten juga janjikan fasilitasi terhadap para peserta untuk pengurusan label halal, BPOM, hak kekayaan intelektual (haki), dan persyaratan lain untuk mendukung pemasaran produk UKM.

"Paling pantang untuk entrepreneur adalah mengeluh. Semangat, motivasi, kreativitas, dan inovasi yang paling utama," katanya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Banten juga berdialog langsung dengan para pelaku UKM tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam berproduksi dan memasarkan produknya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Tabrani mengatakan, kegiatan pelatihan e-commerce diikuti oleh 200 peserta dari Kabupaten/kota di Provinsi Banten. Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 25 sampai 27 Juni 2019.

"Pemasaran masih kendala bagi pelaku UKM. Di zaman teknologi informasi ini, kami mengundang pelaku UKM untuk dapat melakukan pemasaran melalui teknologi informasi," kata Tabrani. 

Baca juga: UMKM diminta kreatif dan manfaatkan teknologi

Baca juga: BI Dukung Pertumbuhan Ekonomi Banten Melalui UMKM

Baca juga: Puluhan UKM siap tampilkan produk unggulan di Festival Cisadane

Baca juga: Ekonom: teknologi digital dan internet dorong pertumbuhan UMKM

Pewarta: Mulyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019