Jakarta (ANTARA) - Penumpang mudik PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2019 mencatat kenaikan tertinggi sejak lima tahun terakhir, yakni mencapai 22 persen dari 595.865 pada 2018 menjadi 726.962 penumpang tahun ini.

“Biasanya kenaikan pelanggan saat lebaran sekitar tiga hingga empat persen. Ini memang kenaikan tertinggi setidaknya pada lima tahun terakhir,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro ditemui di Jakarta, Jumat.

Yahya menyampaikan, angka tersebut masih dapat bertambah karena data akhir masih akan difinalisasi.

Pelaksanaan mudik angkutan laut untuk PT Pelni dimulai sejak 21 Mei (H-15) hingga 21 Juni 2019 (H+15). Yahya menambahkan, Pelni hanya memprediksi kenaikan sebesar 3,5 persen.

“Kami tentu berbangga dengan kenaikan yang signifikan ini, dan menjadi perhatian manajemen untuk terus meningkatkan pelayanan pada pelaksanaan tahun depan,” tambahnya.

Diketahui, pada arus mudik tahun ini (21 Mei-6 Juni 2019), volume pelanggan kapal Pelni naik 20,37 persen dari 293.200 di 2018 menjadi 352.933 pelanggan di 2019.

Kenaikan juga terjadi di arus balik sebesar 23,58 persen dari 302.665 penumpang di 2018 menjadi 374.029 penumpang di 2019.

Untuk tahun ini, Pelni kembali dilibatkan Kementerian BUMN dalam Program Mudik Bareng BUMN 2019. Sebanyak 33 perusahaan BUMN memberangkatkan total 35.846 pemudik dengan kapal Pelni. Jumlah peserta Mudik Bareng tahun ini lebih banyak dari tahun lalu yaitu 24 BUMN dengan jumlah pemudik 19.858 orang.

“Untuk Program Mudik Bareng BUMN dengan kapal Pelni tahun ini menggunakan 19 kapal dengan 30 kota asal/tujuan, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 17 kapal dengan 28 kota asal/tujuan. Alhamdulillah semua berjalan aman dan lancar,” tambah Yahya.

Pelni juga digandeng Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Lalu Lintas dan Angkutan Laut dalam penyelenggaraan Mudik Gratis Sepeda Motor tujuan Tanjung Priok – Semarang (PP).

“Selama melayani mudik gratis sepeda motor, Pelni menggunakan KM Dobonsolo dengan pergerakan kapal (frekuensi) sebanyak 6 kali. Pada lebaran tahun ini, Pelni mengangkut sebanyak 4,796 sepeda motor dengan 11,007 pelanggan,” sambungnya.

Berdasarkan evaluasi Angkutan Lebaran 2019, terdapat 10 pelabuhan terpadat yang melayani pelanggan kapal Pelni.

Pada arus mudik, Pelni mencatat Makassar sebagai pelabuhan terpadat dengan 38,055 pelanggan naik 20,23 persen dibanding 2018 yang sebesar 31,651 pelanggan; Balikpapan (34,280); Pulau Batam (27,995); Ambon (20,109); Surabaya (17,704); Sorong (14,791); Jayapura (13,986); Kumai (13,696); Tanjung Priok (11,810); dan Sampit (11,252).

Sedangkan untuk 10 pelabuhan terpadat pada arus balik lebaran, hingga H+14 (20/6) Pelni mencatat Surabaya sebagai pelabuhan terpadat dengan jumlah 40,073 pelanggan atau naik 22,25 persen dari tahun 2018 (32,777 pelanggan).

Selanjutnya disusul oleh Makassar (32,895); Bau-Bau (32,579); Ambon (22,991); Semarang (19,080); Belawan (18,753); Balikpapan (18,317); Tanjung Priok (16,383); Sorong (14,067); dan Pulau Batam (10,209).

Baca juga: Pelni: Penumpang arus mudik Lebaran 2019 naik 16,39 persen
Baca juga: Pelni berangkatkan 10 ribu pemudik dari Tanjung Priok
Baca juga: Arus balik di Pelabuhan Makassar capai 454 ribu jiwa


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019