Mataram (ANTARA) - Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora (Samota) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat resmi ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh Unesco.

"Alhamdulillah, Unesco telah resmi menetapkan Samota sebagai cagar biosfer dunia," kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Kamis.

Deklarasi penetapan Samota sebagai cagar biosfer dunia dilakukan dalam acara The 31st session of the Man and the Biosphere Programme International Coordinating Council yang berlangsung di Paris Prancis.

Sebelum Samota, lanjut Wagub, NTB juga telah memiliki cagar biosfer dunia, yaitu Taman Nasional Rinjani yang ditetapkan pada 2018.

"Dengan ditetapkannya Samota sebagai cagar biosfer dunia, maka kita di NTB telah memiliki dua cagar biosfer dunia. Dengan demikian, harus betul-betul kita perhatikan dan lestarikan bersama demi kelangsungan hidup seluruh ekosistem yang ada di dunia," ucap Rohmi.

Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) NTB ini menegaskan sebagai cagar biosfer akan membuka pintu kerja sama antarpengelola biosfer seluruh dunia untuk melakukan penelitian ilmiah, pemantauan global dan pelatihan pakar dari seluruh dunia di NTB.

"Para pengelola biosfer di Rinjani dan Samota nantinya bisa berbagi pengetahuan dan kerja sama penelitian dengan para peneliti dan pengelola biosfer dari seluruh dunia," ucapnya.

Karena itu, dengan penetapan Taman Nasional Rinjani dan Samota menjadi biosfer dunia, pihaknya berharap akan mampu mempercepat NTB dalam mencapai sustainable development goals (SDGs).

"NTB selama lima tahun terakhir selalu mendapatkan MDGs Award atas keberhasilannya dalam melaksanakan berbagai indikator capaian MDGs. Maka, setelah MDGs berakhir dan diganti dengan SDGs, kita juga harus dapat mencapai SDGs dengan baik," katanya.

Selain memberi manfaat terhadap keberlangsungan sumber daya hayati, lanjut Wagub, penetapan Rinjani dan Samota sebagai biosfer dunia diharapkan akan memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat NTB.

"Di akhir Agustus sampai awal September tahun ini, akan diselenggarakan Asia Pasific Geopark Network di Geopark Rinjani dan tahun 2020, Rinjani dan Samota akan menjadi tuan rumah 13rd South East Biosphere Reserve Network. Akan banyak tamu dari seluruh dunia yang akan datang dalam acara ini. Semoga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata NTB untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Baca juga: UNESCO tetapkan Samota sebagai Cagar Biosfer

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019