Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Pengurus Wilayah Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) melakukan pertemuan membahas program masjid ramah anak di daerah itu.

Wakil Ketua Masika ICMI Andi Luhur Priyanto di Makassar, Kamis, mengatakan pihaknya telah mendorong program spesifik "program Masjid Ramah Kepada Anak-anak" yang mana selama ini pengelolaan masjid justru membuat anak-anak menjadi takut atau merasa terancam ketika datang ke masjid, baik itu sarana dan prasarananya, dimana menganggap anak-anak ini menjadi pengganggu ketika datang ke masjid.

"Inilah yang kita ingin bagaimana agar anak-anak ini familiar dengan masjid, ramah dengan masjid. Dan pada ujungnya kita berharap agar anak-anak ini dapat memakmurkan masjid ke depannya," jelasnya.

Pertemuan ini sekaligus ajang memperkenalkan Masika ICMI kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Baca juga: Program Kredit Mesra akan diterapkan di seluruh Indonesia

Lebih lanjut Andi Luhur Priyanto menjelaskan, di tahun 2019 ini telah masuk dalam struktur kelembagaan. Yang artinya ada regulasi, ada aturan yang bisa menunjang kegiatan ini didukung oleh pemerintah, serta merangkul beberapa institusi yang juga terkait dengan pengelolaan masjid ini.

Seperti BKPRMI, IMMIM, Dewan Masjid Indonesia, dan Ormas-ormas Islam yang memiliki basis kuat di pengelolaan masjid.

"Kami berharap agar kita bisa bersinergi. Dan kami juga berharap agar Pemprov dan Masika ICMI bisa terus berjalan dan berkembang untuk hal-hal yang positif dan praktis, terutama program kami yakni masjid untuk anak-anak," harapnya.

Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, salah satu yang perlu digalakkan adalah bagaimana masjid-masjid ramah terhadap anak-anak, sehingga ada generasi yang nantinya mengelola masjid secara baik.

Baca juga: Bandung akan luncurkan progam kredit lewat masjid

"Saya juga berharap orang tua mengenalkan adab saat di masjid. Jadi bagaimana masjid ramah anak dan anak paham adab saat di masjid," tegas Andi Sudirman.

Ia meminta Masika ICMI menunjukkan karakter Islam yang terpelajar secara komprehensif agama, dengan kembali menumbuhkan semangat belajar dan menggali kembali buku-buku referensi para pendahulu, termasuk di dalamnya bedah buku atau kitab KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan, sebagai pelopor dua ormas besar yang tidak diragukan di negara ini.

"Kembali bedah keilmuan beliau berdua agar melahirkan generasi yang mumpuni secara ilmu dan mengamalkannya," ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019