Kendari (ANTARA) - Sebanyak 4.718 kepala keluarga yang terdiri dari 18.408 jiwa warga Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang tersebar 126 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan masih bertahan di tempat pengungsian menyusul banjir yang terjadi di wilayah tersebut sejak setengah bulan lebih.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Konawe yang diterima di Kendari, Rabu malam, menyebutkan, sampai Rabu pukul 12.00 Wita rumah penduduk yang hanyut sebanyak 193 unit sedangkan yang terendam air sebanyak 5.762 unit, sedangkan masjid yang juga terendam air sebanyak 34 unit.

Fasilitas umum yang terendam air sepanjang 228 meter, puskesmas sebanyak 4 unit, pasar 1 unit, jalan yang terendam air sepanjang 254,1 kilometer, dan kantor pemerintah yang terendam 104 unit. Bangunan sekolah yang ikut terendam air yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 32 unit, SD (49 unit), dan SMA (14 unit).

Lahan pertanian dan perikanan yang terendam air untuk sawah (8.543 hektare), lahan jagung (344 hektare). lain-lain (435 hektare, tambak (808 hektare), hortikultra (43 hektare), dan hewan ternak 73.214 ekor.

Banjir yang melanda Kabupaten Konawe ini karena intensitas hujan yang tinggi menjadikan Sungai Konaweha, Sungai Lahambuli, dan Sungai Rawa Aopa meluap. Rentetan banjir yang melanda Kabupaten Konawe tersebut terjadi sebelum Lebaran hingga usai Lebaran 2019.

Personel yang dilibatkan atau diturunkan untuk membantu penduduk yang terkena bencana banjir sebanyak 1.047 orang yang berasal dari TNI/Polri, PMI, pemadam kebakaran, pramuka, Orari, Ditpolair, kelompok pecinta alam, dan lain sebagainya.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi saat ini selimut, popok, dan susu, perawat pendamping, pemeriksaan kesehatan, vitamin, perahu karet, dan genset.

Baca juga: Bantuan bumn untuk korban banjir Konawe capai Rp1,25 miliar
Baca juga: Dampak banjir, empat desa di Konawe masih terisolasi

 

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019