Boyolali (ANTARA) - Polres Boyolali yang didukung TNI, dan elemen masyarakat lainnya siap melaksanakan pengamanan pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang bakal digelar di 229 desa dengan sistim electronic voting (e-voting) pada 29 Juni mendatang.

"Kami siap amankan pelaksanaan pilkades seretak yang digelar di 229 desa pada 29 Juni 2019," kata Kepala Polres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro , di Boyolali, Selasa.

Menurut Kapolres pihaknya menilai pengamanan Pilkades memiliki kerawanan lebih tinggi dibanding baik
​​​​pemilihan Presiden maupun pemilihan anggota legislatif.

Oleh karena itu, pihaknya yang mendapat dukungan pengamanan dari anggota TNI, Hansip, Linmas, dan elemen masyarakat siap mengamankan pelaksanakan Pilkades agar berjalan aman dan lancar di Boyolali.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat yang desanya melaksanakan Pilkades agar menggunakan hak pilihnya secara baik dan diminta membantu apara keamanan agar Pilkades berlangsung damai tidak terjadi adanya gangguan keamanan.

Karena, kata Kapolres, tugas menjaga keamanan bukan hanya petugas dari kepolisian saja, tetapi semua pihak mempunyai kewajiban dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif.

"Apabila adanya sekelompok orang yang akan mengganggu jalanya pilkades di Boyolali, kami siap menindak tegas," katanya.

Kasdim 0724 Boyolali Mayor Handoko mengatakan TNI siap membantu kepolisian dalam mengamankan jalannya Pilkades serentak di Boyolali, 29 Juni mendatang.

Pihaknya juga mengajak masyarakat Boyolali yang desa menggelar pesta demokrasi tingkat desa itu, agar ikut serta menjaga keamanan sehingga berlangsung lancar, aman, dan damai.

"Perbedaan pilihan hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi jangan sampai menjadikan permusuhan antara warga," kata Kasdim.

Menurut Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Candra Irawan, Sebanyak 229 dari 261 desa di Boyolali bakal melakukan Pilkades serentak tahap III pada 29 Juni mendatang.

Pilkades serentak di Boyolali, kata dia, terdapat dua metode berbeda yang akan dilakukan saat mencoblosan, yakni menggunakan metode sistim elektronik e-voting dan konvensional dengan mencoblos secara manual.

Menurut dia, Pilkades serentak di Boyolali sekarang memasuki tahap sosialisasi dengan sistem e-voting untuk memastikan pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Baca juga: Sleman siap terapkan e-voting pada Pilkades 2019

Baca juga: Suami kalahkan isteri dalam Pilkades di Kotim

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019