Konawe (ANTARA) - Berdasarkan data dari Rumah Sakit Puskesmas Pondidaha, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), ada 807 jiwa warga pengungsi di Kecamatan Pondidaha yang terserang penyakit akibat banjir.

Kepala Puskesmas Pondidaha, Esti Saranani, mengatakan sejak tanggal 10 Juni hingga tanggal 14 Juni 2019, terdapat 807 jiwa warga pengungsi yang terserang penyakit dan 6 orang lainnya telah dirujuk di rumah sakit provinsi.

"Sejak tanggal 10 sampai 14 kemarin, ada 807 jiwa warga pengungsi yang sakit, lima orang demam tinggi, dan satu orang telah mengalami keguguran, sehingga kami rujuk ke rumah sakit provinsi," kata Esti Saranani, Ahad.

Saat ini Puskesmas Pondidaha, kata Esti Saranani, mendatangi setiap desa terdampak banjir dan melakukan pengobatan massal bagi warga yang tidak mau mengungsi.

"Alhamdulillah, warga masih bisa tertangani. Dan saat ini untuk obat-obatan sendiri masih bisa tertangani, memang untuk stok obat-obatan masih kurang tetapi kita langsung koordinasikan ke dinas kesehatan untuk segera didatangkan, kemudian kami keliling di setiap desa dan mengadakan pengobatan massal bagi warga yang tidak mau mengungsi, seperti Desa Ambuulanu, Desa Sulemandara, Desa Ahuawatu, Desa Laloika, sama Desa Belatu," lanjut Esti.

Esti juga mengatakan selama melakukan kunjungan di setiap desa, pihak Puskesmas menemukan kondisi warga gatal-gatal, demam dan batuk, hal tersebut dipicu kondisi pengungsian yang kurang baik.

"Saat kami mau membantu warga, kami juga mengalami hambatan, diantaranya masalah transportasi, karena jalan menuju rumah sakit tidak bisa dilalui mobil kecil, jadi kalau pasien yang mau dirujuk saya harus kesana kemari cari mobil," jelasnya.

Demi membantu warga korban banjir, tim kesehatan dari Puskesmas Pondidaha membentuk posko tim medis yang dibantu perawat desa.*


Baca juga: Jembatan akan diperbaiki, Jalur Sultra-Sulteng segera pulih kembali

Baca juga: PMI bantu kembalikan keceriaan anak korban bencana banjir Konawe

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019