Denpasar (ANTARA) - Boleh dibilang, Presiden Joko Widodo menjadi "presiden" selama dua hari di Bali, karena pada tanggal 14 dan 15 Juni 2019 memang berada di Bali, baik melakukan kunjungan kerja, menginap, maupun momong cucu.

Dalam "dua hari" di Bali itu, Presiden sempat melakukan peninjauan Pasar Sukawati di Jalan Ciung Wanara, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, lalu melakukan Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

Selain itu, melakukan peninjauan Rehabilitasi, Peningkatan, dan Penataan Kawasan Wisata Waduk Muara Nusa Dua Kota Denpasar, Bali, serta melepas Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar.

Tidak hanya itu, Presiden di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bali juga mengajak cucunya Jan Ethes untuk jalan-jalan ke Trans Studio Mall di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar, Bali, serta bermain di sawah dekat tempat menginap.

Bahkan, sang cucu juga diajak melepas Pawai PKB ke-41 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar. Sebuah "pesta" selama satu bulan dari 15 Mei hingga 13 Juni 2019 dengan 220 pergelaran seni yang setiap harinya ada sekitar tujuh pergelaran. Ada pula 11 duta seni dari luar negeri dan 21 partisipasi kesenian dari berbagai daerah di Nusantara. Selain itu, ada juga lomba dan workshop.

Di Pasar Sukawati (14/6), Presiden Joko Widodo mengharapkan Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, bisa menjadi pasar rakyat yang modern dengan manajemen atau pengelolaan yang baik sehingga mampu menghidupi ribuan pedagang dan masyarakat di sekitarnya.

"Harus jadi pasar rakyat modern, manajemen baik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan Peninjauan Pasar Sukawati yang dipandu oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan didampingi oleh sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi SP.

Saat peninjauan, Jokowi menjelaskan kepada wartawan mengenai perkembangan proyek relokasi Pasar Sukawati. Ia mengatakan, dana untuk proyek tersebut sebesar Rp89 miliar yang berasal dari APBN dan sebesar Rp3,9 miliar dari APBD.

"Pasar Sukawati sudah direlokasi dan ini saya kira bulan-bulan inilah tendernya sudah rampung, langsung dikerjakan di lapangan. Ini habis Rp89 miliar dari APBN kemudian dari APBD Rp3,9 miliar. Kita harapkan tahun ini selesai ini, tahun depan selesai itu, sudah selesai semua," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengharapkan Pasar Sukawati pasca-revitalisasi benar-benar menjadi pasar yang bersih, tertata, sehingga pengunjung semakin nyaman datang ke pasar yang telah berusia lebih dari 30 tahun itu.

"Kalau ke Bali belum ke Sukawati, itu belum ke Bali. Harus belanja, datang ke sini harus belanja," kata Jokowi tentang pasar yang menghidupi 1.700 pedagang itu.

Sertifikat dan waduk
Dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali (14/6), Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda kepada masyarakat di Desa Taman Bali.

Acaranya dihadiri sejumlah menteri dan pejabat di antaranya Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

"Enggak sampai satu bulan. Setelah pendaftaran diukur di lapangan, setelah itu pemberkasan dan ada sidang. Setelah sidang, selesai," kata salah seorang warga asal Tabanan, Adi Jaya (Gungah), dalam acara pembagian 3.000 sertifikat tanah untuk masyarakat wilayah Bangli dan sekitarnya.

Selain Gianyar dan Bangli, Presiden Joko Widodo juga berkunjung ke Waduk Muara Nusa Dua di Kota Denpasar, Bali (14/6), yang merupakan waduk muara yang pertama di Indonesia, Kepala Negara berharap waduk muara dapat difungsikan menjadi objek wisata setelah proyek rehabilitasi dan penataannya rampung akhir tahun ini.

"Tidak hanya fungsi air baku, tapi juga untuk restoran, untuk tempat wisata," kata Jokowi saat acara Peninjauan Rehabilitasi, Peningkatan, dan Penataan Kawasan Wisata Waduk Muara Nusa Dua, Kota Denpasar, Bali.

Waduk Muara Nusa Dua memiliki luas mencapai 35 hektare yang menjadi sumber air baku bagi beberapa wilayah di Bali meliputi Denpasar, Benoa, Nusa Dua, dan sekitar kawasan bandara/wisata. Waduk itu mampu menampung 770.000 meter kubik dengan volume tampungan efektif 595.000 meter kubik.

Sembari menunjukkan masterplan dari proyek revitalisasi waduk tersebut, Presiden Jokowi mengatakan ke depan waduk itu akan menjadi objek wisata yang bagus. "Ya nanti kanan kiri ini akan ada kayak resto, cafe gitu. Ini gambarnya ada. Ya dong, kalau bisa fungsinya tidak hanya air baku, bisa untuk wisata, bisa untuk resto ya bagus," katanya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang memandu Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut menambahkan selama ini banyak pemancing datang untuk memancing di kawasan waduk. Hingga ke depan waduk juga potensial dijadikan sebagai destinasi wisata mancing yang diminati.

Presiden mengaku sampai sejauh ini ketika proyek revitalisasi waduk telah mencapai 80 persen, pengerjaannya relatif memuaskan. "Saya kira penataan kanan-kirinya bagus," katanya tentang Waduk Muara Nusa Dua yang dibangun pada 1996 dengan muara dari Tukad Badung dan panjang alur sungai mencapai 19,6 km dengan luas DAS 40,95 km2.

Di sela-sela kunjungan ke waduk muara itu, Presiden Jokowi sempat menyinggung soal kajian atau studi kelayakan bagi proyek pembangunan bandara baru di Bali Utara. "Airport yang Bali bagian Utara segera diputuskan studinya. Selesai kajiannya rampung, putusin," ujar Jokowi.

PKB ke-41
Pada Sabtu (15/6), Presiden Joko Widodo melepas Pawai Pesta Kesenian Bali ke-41 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, mulai pukul 14.00 WITA. Itu merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat Bali yang telah memenangkannya pada Pemilu 17 April lalu, bahkan dengan kemenangan sebesar 91,68 persen menjadi yang tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia," kata Gubernur Bali Wayan Koster.

Pesta Kesenian Bali tahun ini mengangkat tema "Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin" itu dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya energi, dan kekuatan unsur semesta yakni udara, angin, napas atau sebutan lainnya.

PKB ke-41 juga ditandai dengan dibangkitkannya kembali seni tradisi "sebunan" berbasis desa adat. Pemberian ruang pada seni "sebunan" bertujuan untuk memperkuat upaya pelestarian seni tradisi yang hidup di masyarakat sebagai penopang adat, agama, tradisi dan kearifan lokal lainnya.

Di sela-sela kunjungan kerjanya di Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) momong sang cucu Jan Ethes Sri Narendra dan Sedah Mirah, yang bersama orang tuanya menyusul sang kakek ke Pulau Dewata. Jan Ethes beserta kedua orang tuanya, Gibran Rakabuming Raka dan Selvie Ananda, tampak bergabung dengan rombongan Presiden dan Ibu Negara pada waktu makan siang di Rumah Makan Bebek Tepi Sawah Villas di Ubud, Gianyar, Bali (14/6).

Ibu Negara Iriana Joko Widodo menggandeng Jan Ethes, yang tahun ini berusia dua tahun, masuk ke rumah makan. Kehadiran cucu Presiden langsung menarik perhatian orang-orang yang ada di rumah makan. Tak berapa lama setelah datang, Presiden Jokowi mengajak Jan Ethes berjalan-jalan di tepi sawah yang berada di tengah kompleks rumah makan.

Jan Ethes, yang mengenakan kaos dan celana pendek, terlihat senang berlarian di pematang sawah. Sesekali gerakannya menarik perhatian karyawan rumah makan yang berkumpul untuk melihatnya dari jauh.

Malam harinya, Presiden Jokowi dan sang cucu, Jan Etnes Sri Narendra, menghebohkan Trans Studio Mall di Kota Denpasar, Bali, yang seketika menjadi riuh rendah lantaran pengunjung pusat perbelanjaan itu berlarian ingin mendekati mereka.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Jan Ethes hebohkan Trans Studio Mall Denpasar

Presiden tiba di Trans Studio Mall di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar, Bali, Jumat malam, pukul 20.15 WITA bersama Jan Ethes serta Gibran Rakabuming Raka dan Selvie Ananda, orangtua Jan Ethes. Jokowi, yang sempat menggendong Jan Ethes, tampak kerepotan ketika diserbu pengunjung mal. Ia kemudian membawa sang cucu naik ke lantai atas untuk berjalan-jalan.

Di pusat perbelanjaan itu, Presiden Jokowi mengajak Jan Ethes, Gibran, dan Selvie makan es krim bersama-sama.

Di sela menikmati es krim Baskin Robbins, Jokowi memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berfoto dengannya. Saat melayani permintaan masyarakat untuk berswafoto, Jokowi kemudian meminta Gibran menggendong Jan Ethes.

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo mengajak sang cucu Jan Ethes Sri Narendra ikut melepas pawai Pesta Kesenian Bali ke-41 Tahun 2019 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar (15/6).

Dalam rombongan Presiden mengenakan beskap cokelat dan udeng khas Bali itu tampak antara lain Jan Ethes, yang mengenakan pakaian khas Bali warna putih dan udeng batik cokelat, senada dengan pakaian ayahnya, Gibran Rakabuming Raka. Sementara Selvie Ananda, istri Gibran, mengenakan kebaya Bali warna cokelat muda.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo, yang mengenakan kebaya merah, lebih dahulu sampai di panggung diiringi para istri menteri yang tergabung dalam Oase Kabinet Kerja. Anak kedua Jokowi, Kahiyang Ayu, dan suaminya Bobby Nasution juga hadir dalam acara itu.

Kedatangan Presiden dan pejabat pemerintah seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung diiringi oleh 100 penari pendet dan baris gede.

"Di tengah dinamika politik, ada seni yang dapat menyatukan kita kembali. Melalui PKB ini, mari kita tebarkan spirit kedamaian dan toleransi dalam kebhinekaan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," kata Gubernur Bali I Wayan Koster dalam laporan tentang PKB yang merupakan upaya membumikan Pancasila di Bali.

Baca juga: Presiden Jokowi naik kendaraan hias berpawai di Pesta Kesenian Bali
Baca juga: Presiden ingin Waduk Muara Nusa Dua difungsikan sebagai obyek wisata

 

Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019