Padang Aro, (ANTARA) - Nella Usmawati berinisiatif mendirikan taman bacaan di kediamannya yang berawal dari keprihatinan melihat anak-anak  menghabiskan waktu dengan kegiatan  seperti balapan motor, main gawai sepanjang hari dan melakukan hal yang tidak bermanfaat. 

"Di tempat saya mayoritas kawasan perkebunan dan orang tua juga kurang peduli dengan pendidikan anak, sehingga sepulang sekolah mereka hanya bermain tidak karuan dan saya berinisiatif mendirikan taman bacaan Darul Izzah supaya anak-anak bisa melakukan hal bermanfaat dan bernilai positif," kata pendiri Taman Bacaan Darul Izzah Nella Usmawati di Padang Aro, Kamis.

Taman bacaan Darul Izzah didirikan pada 1 Juli 2018 bertempat di Jorong Mercu, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, dan sekarang sudah mulai banyak anak-anak usia tiga tahun hingga pelajar SMA yang datang untuk membaca.

Kalau anak balita mereka biasanya diajak sama kakaknya untuk bermain, sebab di taman bacaan tersebut juga ada berbagai macam permainan.

Dia menyebutkan, pada awal berdiri taman bacaan ini sepi dan tidak ada anak-anak yang mau datang, sehingga ia berinisiatif menjemput pelajar ke sekolah saat jam istirahat dengan izin kepala sekolah.

"Awalnya kami menjemput siswa ke sekolah saat jam istirahat, tetapi sekarang mereka datang sendiri untuk membaca maupun hanya bermain," katanya.

Taman bacaan Darul Izzah awalnya mulai buka pukul 09.00 Wib sampai 21.00 Wib tetapi setelah dievaluasi akhirnya diubah pukul 11.00 Wib sampai 16.00 Wib.

Wanita kelahiran 1991 yang sehari-hari mengajar Paud ini menceritakan, sekarang ada sekitar 30 anak-anak setiap harinya datang ke taman bacaan itu.

Taman bacaan tersebut juga melaksanakan bedah buku setiap Sabtu malam dengan peserta pelajar SMP dan SMA.

Bedah buku khusus pada Sabtu malam sehingga remaja tidak pergi ke luar rumah untuk hal negatif tetapi melakukan hal yang positif.

Buku yang dibedah biasanya novel, dan anak-anak diminta menjelaskan tentang buku yang mereka baca.

"Awalnya anak-anak bingung apa sih bedah buku itu, dan secara perlahan kami perkenalkan pada mereka dan bagaimana caranya," ujarnya.

Bedah buku dilakukan selama satu jam dimulai pukul 20.00 Wib dan pesertanya masih sedikit baru enam orang setiap minggunya.

Dia mengatakan, koleksi buku di taman bacaan Darul Izzah datang dari donatur dan sekarang baru ada sekitar 100 eksemplar.

Menurut dia, anak-anak di sekitar taman bacaan Darul Izzah tidak hanya butuh sumbangan buku atau mainan, tetapi juga motivasi.

"Anak-anak tersebut butuh motivasi dan saat ada kunjungan mereka sangat senang," ujarnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Solok Selatan Nonfiarti mengatakan pihaknya mendorong setiap nagari mendirikan taman bacaan untuk menunjang pertumbuhan anak secara positif.

Ia juga mengapresiasi taman bacaan Darul Izzah, walaupun lokasinya jauh tetapi bisa memotivasi anak-anak untuk belajar.

Tamam bacaan Darul Izzah juga sudah dibantu seperti memperluas kawasannya serta bantuan dari forum anak.

"Taman bacaan bukan hanya untuk belajar, tetapi juga bermain sehingga sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak," katanya.

Sekarang Solok Selatan juga sudah punya forum anak yang saat ini beranggotakan 16 orang.

"Forum anak ini bertujuan untuk mencegah kekerasan terhadap anak serta kenakalan remaja," ujarnya.

Forum anak akan melakukan sosialisasi kepada pelajar dan usia di bawahnya, dan itu bisa dilaksanakan saat kegiatan Osis atau lainnya. ***3***

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019