Sejak pukul 00.00-14.00 WIB,  sebanyak 471 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah masuk ke terminal tersebut dan menurunkan 10.961 penumpang pada masa arus balik Lebaran 2019.
Jakarta (ANTARA) -
Puncak arus balik pemudik yang kembali ke Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, sudah terasa pada Minggu atau tiga hari setelah Lebaran 2019 (H+3).

"Hari ini (9/6), tanda-tanda terjadi puncak arus balik sudah terasa, bus terus berdatangan," ujar Komandan Regu Pelaksana Operasional Terminal Pulo Gebang, Mahbud ketika ditemui di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan, sejak pukul 00.00-14.00 WIB,  sebanyak 471 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah masuk ke terminal tersebut dan menurunkan 10.961 penumpang pada masa arus balik Lebaran 2019.

"Bus akan terus berdatangan, kemungkinan hingga malam hari. Jumlah penumpang yang datang hingga siang ini juga lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya (Sabtu, 8/6) yang jumlahnya di bawah 10.000 penumpang," paparnya.

Ia menambahkan pada hari-hari biasa, jumlah kedatangan di Terminal Pulo Gebang hanya sekitar 1.500-2.000 penumpang, dengan 60-100 bus AKAP.

Menurut dia, puncak arus balik terjadi pada hari ini dikarenakan pada besok (Senin, 10/6) para karyawan swasta maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai kembali masuk kerja.

"Hingga malam nanti, kemungkinan bus masih terus berdatangan, beberapa bus masih dalam perjalanan menuju Jakarta," katanya.

Ia mengemukakan kedatangan bus AKAP didominasi asal Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik, lanjut dia, Terminal Bus Pulo Gebang telah menyiagakan sekitar 90 personel gabungan terdiri dari petugas keamanan terminal, Dinas Perhubungan, TNI, dan Polri. Terminal bus Pulo Gebang juga menyiapkan sejumlah CCTV di beberapa titik.

"Selain personel gabungan, ada kamera CCTV juga di setiap sudut terminal," kata Mahbud. 
Baca juga: Kedatangan pemudik di Terminal Pulo Gebang melonjak hingga 400 persen
Baca juga: Lonjakan penumpang Terminal Pulo Gebang diprediksikan terjadi dua kali

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019