Jakarta (ANTARA) - Ibu Negara Republik Indonesia Periode 2004-2014 Ani Yudhoyono wafat pada Sabtu 1 Juni 2019 di National University Hospital Singapura dalam perjuangannya melawan penyakit kanker darah.

Ibu Negara Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut divonis mengidap kanker darah sejak Februari 2019 dan berjuang selama empat bulan hingga akhirnya berpulang akibat serangan sel kanker yang ganas.

Kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang produksi dan fungsi sel darah normal dalam tubuh. Hampir semua kasus kanker darah bermula dari sumsum tulang tempat di mana darah diproduksi.

jenis kanker darah

Penyakit ini terbagi menjadi tiga tipe, yakni Leukimia atau kanker sel darah putih, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, dan myeloma yaitu kanker sel plasma darah.

Ani Yudhoyono yang memiliki nama asli Kristiani Herawati menderita leukimia, yaitu kanker yang menyerang sumsum tulang sehingga produksi sel darah putih menjadi abnormal dan terlampau cepat. Akibatnya, sel darah putih yang abnormal merusak sumsum tulang dan kemampuannya untuk memproduksi sel darah merah.

Sedangkan limfoma adalah kanker kelenjar getah bening yang sebelumnya diderita oleh almarhum tokoh ulama Indonesia Ustadz Arifin Ilham. Ulama yang dikenal khas dengan dzikirnya tersebut wafat pada 22 Mei 2019 saat menjalani perawatan kanker di Malaysia.

Limfoma menyerang sel darah putih di sistem kekebalan tubuh yang khusus memerangi infeksi, termasuk kelenjar getah bening, limpa, timus, serta sumsum tulang. Limfoma mempengaruhi kerja kelenjar getah bening dan sistem limfatik yang berfungsi mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh serta memproduksi sel imunitas.

Tipe kanker darah lainnya yaitu myeloma terbentuk dari sel plasma ganas. Myeloma mempengaruhi sumsum tulang, dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh yang punya sumsum tulang, misalnya tulang panggul dan tulang belakang. Myeloma sering disebut "multiple myeloma" karena bisa tumbuh di berbagai bagian pada saat bersamaan.

gejala

Mengutip dari laman cancercenter.com, kanker darah memiliki gejala umum yang dialami oleh ketiga tipe kanker tersebut. Gejala umum tersebut seperti demam, menggigil, kelelahan terus menerus, lemah, kehilangan nafsu makan, mual, penurunan berat badan tanpa sebab, berkeringat di malam hari, nyeri tulang atau sendi, tidak nyaman pada perut, sesak napas, sakit kepala, sering mengalami infeksi, gatal atau ada ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala umum yang tidak spesifik ini seringkali disalahartikan dengan kelelahan biasa apabila tidak segera diperiksakan pada tenaga medis. Oleh karena itu penting untuk mengontrol kondisi kesehatan secara berkala ke dokter.

Pada beberapa tipe kanker darah seperti leukimia mungkin terdapat gejala pembesaran limpa, memar yang spontan, atau gusi bengkak dan berdarah. Myeloma juga terdapat gejala khusus seperti anemia, gangguan tulang dan kalsium, gangguan ginjal, pendarahan dan memar, serta kaki membengkak.

penyebab

Penyebab terjadinya kanker pada umumnya multifaktor mulai dari faktor genetik hingga faktor lingkungan seperti terpapar zat karsinogen yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak normal. Zat karsinogen tersebar di lingkungan dan bisa terhirup seperti polusi udara, rokok, pada makanan yang telah bercampur dengan bahan kimia, juga pada pencemaran plastik maupun asap dari pembakaran plastik.

Khusus untuk leukimia faktor risikonya mulai dari genetik, terpapar zat karsinogen, terpapar radiasi atau zat kimia. Ada faktor risiko tambahan lain untuk kanker darah tipe limfoma dan myeloma seperti obesitas, sistem imun lemah, serta pengidap diabetes yang sebenarnya dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat. Penyakit myeloma dan limfoma juga biasanya menyerang pada usia 60 hingga 65 tahun ke atas.


Baca juga: Ani Yudhoyono: saya bisa lawan kanker

Baca juga: Sistem kekebalan di awal kehidupan kunci cegah anak terkena leukemia

Baca juga: Kanker darah bukan penyakit keturunan

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019