Kalau tiket habis, tentu disiapkan bus tambahan. Kami akan koordinasikan dengan operator agar tidak ada penumpang mudik yang tidak terangkut
Banda Aceh (ANTARA) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh menyiapkan bus tambahan mengantisipasi kekurangan angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah menyusul habis terjualnya tiket penumpang tujuan Medan, Sumatera Utara.

"Kalau tiket habis, tentu disiapkan bus tambahan. Kami akan koordinasikan dengan operator agar tidak ada penumpang mudik yang tidak terangkut," kata Ketua Organda Aceh H Ramli di Banda Aceh, Sabtu.

Organda Aceh menyiapkan 4.102 bus terdiri 602 bus berbadan besar melayani penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP) serta 3.500 mini bus melayani antarkota dalam provinsi atau AKDP.

Dengan jumlah tersebut, mencukupi untuk melayani ribuan penumpang mudik pada Idul Fitri 1440 Hijriah, baik ke seluruh Aceh, maupun Medan, Sumatera Utara.

Namun, jika tiket habis, terutama tujuan Medan, Organda Aceh akan berkoordinasi dengan operator angkutan untuk menambah armadanya, sehingga tidak ada penumpang yang tidak terangkut.

"Kalau operator tidak ada bus, maka kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membantu angkutan seperti menyiapkan bus Damri atau pun lainnya," sebut H Ramli.

Terkait dengan harga tiket, H Ramli menegaskan harga tiket tidak dijual melebih batas atas. Kalau ada operator atau pun calo yang menjual melebih batas atas segera laporkan ke pos di terminal.

"Untuk tiket bus, tidak ada lagi tuslah, tetapi batas atas dan bawah. Jika ada yang jual melebih batas, segera lapor. Di terminal ada pos pelayanan terpadu, ada kepolisian, Organda, Dinas Perhubungan, serta pihak terkait lainnya," kata H Ramli.

Sebelumnya, Kepala Terminal Bus Tipe A Banda Aceh Heriyanto menyatakan, tiket bus melayani arus mudik antarprovinsi jurusan Banda Aceh-Medan, Sumatera Utara, sudah habis terjual.

"Semua tiket bus antarprovinsi sudah habis terjual hingga H-1 lebaran Idul Fitri, untuk mengantisipasinya, kami telah berkoordinasi dengan dinas terkait," kata Heriyanto.

 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019