Jakarta (ANTARA) - Lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor's (S&P) Global, menaikkan peringkat kredit utang Indonesia jangka panjang atau sovereign credit rating di atas level layak investasi (Investment Grade), yakni dari BBB- menjadi BBB.

S&P Global dalam laporannya yang dikutip ANTARA di Jakarta pada Jumat menaikkan peringkat kredit utang Indonesia dengan prospek stabil.

Ekonomi Indonesia dinilai secara konsisten mengungguli negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama, dan S&P memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan stabil selama beberapa tahun mendatang.

"Mengingat kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, kami percaya profil kredit secara keseluruhan ditingkatkan. Kami menaikkan peringkat kredit negara Indonesia menjadi 'BBB' dari 'BBB-'. Prospeknya stabil," demikian disampaikan Intelijen Pasar S&P Global dalam laporannya.

Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3.

Laporan S&P itu menyebutkan bahwa prospek yang stabil mencerminkan ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkinerja kuat dalam jangka menengah, dan posisi eksternal Indonesia akan stabil.

S&P Global menaikkan peringkat tersebut untuk mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan dinamika kebijakan yang mendukung, yang diharapkan tetap berlangsung menyusul pemilihan kembali Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

Menurut lembaga pemeringkat internasional itu, peringkat kredit Indonesia yang terus membaik itu didukung oleh utang pemerintah yang relatif rendah dan kinerja fiskal yang moderat. Faktor-faktor itu menyeimbangkan kelemahan yang terkait dengan perekonomian menengah ke bawah dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sederhana Indonesia.

Intelijen pasar S&P Global adalah lembaga pemeringkat dan penyedia kelas multi-aset dan data real-time, penelitian, berita dan analitik untuk para investor institusi, bank investasi dan komersial, penasihat investasi dan manajer kekayaan, perusahaan, dan universitas.

Baca juga: BI: Pertumbuhan kredit Maret melambat, bunga kredit turun
Baca juga: Darmin ingatkan BI-OJK berkoordinasi agar bunga kredit tak naik

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019