Blitar (ANTARA) - PT Kereta Api Daerah Operasi 7 Madiun, Jawa Timur, mengungkapkan pemudik kini mulai memadati stasiun menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019.

"Dari laporan penumpang yang naik dan turun di Daop 7 Madiun, yang turun sudah mulai banyak. Misalnya, dari Stasiun Blitar per 27 Mei 2019 yang turun hingga 1.340 orang dan pada 28 Mei hingga 1.680 orang," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Rabu.

Ia juga mengatakan, dari laporan yang masuk per 28 Mei 2019, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Blitar juga relatif banyak hingga 800 orang, sedangkan pada laporan sementara 29 Mei penumpang yang naik adalah 1.066 orang. Mereka naik dengan berbagai kereta api dengan tujuan yang berbeda.

Secara total, untuk jumlah penumpang yang naik per 28 Mei di wilayah Daop 7 Madiun adalah 8.896 orang, lebih tinggi ketimbang penumpang tahun sebelumnya di waktu yang sama yakni 8.114 orang. Jika dipersentase mencapai110 persen atau naik 10 persen ketimbang tahun lalu.

Demikian juga dengan penumpang yang turun di stasiun wilayah Daop 7 Madiun per 28 Mei, di mana jumlah penumpang pada 2019 ini hingga 12.316 orang,  lebih tinggi dibanding 2018 yang hanya 11.758 orang. Jika dipersentase 105 persen, ada kenaikan 5 persen.

Untuk laporan sementara pada 29 Mei 2019, Ixfan mengatakan penumpang yang naik atau berangkat dari Stasiun Blitar sebanyak 1.066 orang dan yang turun 1.683 orang. Data itu bisa dipastikan menunggu hingga tengah malam yakni pukul 00.00 WIB.

Ia menambahkan, dari berbagai grafik yang sudah masuk, dimungkinkan volume penumpang kereta api bisa semakin tinggi pada Kamis (30/5) atau Jumat (31/5), karena sudah memasuki liburan. Namun, dari pihak PT KAI juga sudah siap untuk keperluan angkutan lebaran termasuk sarana dan prasarana.

Sementara itu, terkait dengan insiden Kereta Api Lodaya tambahan rute Solo-Bandung yang anjlok di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu sore, Ixfan mengatakan hal itu bisa saja berimbas pada jadwal perjalanan kereta api dari arah Bandung ke timur.

"Ada kejadian kereta yang anjlok itu bisa berdampak pada kereta api dari arah Bandung ke arah timur. Bisa jadi ke Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya, atau Malang. Misalnya, ada Malabar, itu rute Malang-Bandung Raya. Kami minta maaf dan memastikan segera ditangani petugas," kata dia.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin mengatakan dengan semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri 2019, volume kendaraan juga semakin banyak. Untuk jalur kereta api, di Kabupaten Blitar, belum semua jalan dijaga oleh petugas, sehingga ada warga yang sukarela berjaga.

"Kami memberikan rompi, peluit untuk sukarelawan pengatur lalu lintas yang berjaga di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Kemarin ada 16 yang diberi, dan Rabu hari ini ada enam titik," kata dia.

Ia mengatakan, adanya warga yang sukarela yang  ikut  membantu meringankan tugas aparat. Di Kabupaten Blitar, masih banyak perlintasan yang belum diberi palang pintu.

"Banyak yang tanpa palang pintu, karena ada beberapa jalan baru. Menjelang lebaran seperti ini pasti banyak yang membantu sukarela mengatur baik persimpangan jalan maupun  persimpangan kereta," kata Burhan.

Pihaknya berharap dengan partisipasi warga itu, bisa lebih menekan kecelakaan baik kereta api maupun lalu lintas. Diharapkan, warga juga lebih hati-hati saat melintas jalan, mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019